BANTUL, KRJOGJA.com - Sejumlah warga di Bantaran Sungai Oya Dusun Wunut Desa Sriharjo Kecamatan Imogiri Bantul minta agar pemerintah segera melakukan normalisasi sungai. Jika pemerintah belum bisa memasang talud bronjong, paling utama material batu ditengah sungai segera disingkirkan.
Membersihkan material batu dari aliran Sungai Oya merupakan tindakan paling masuk akal ditempuh agar aliran sungai tidak terus -menerus menerjang permukiman warga. Sementara Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul segera mengirim surat ke Balai Besar untuk menyelesaikan persoalan itu.
Ngatiman warga RT 06 Dusun Wunut Desa Sriharjo Imogiri, Selasa (3/4/2018) petang mengatakan, sebenarnya warga Wunut sudah tidak sabar agar material bebatuan ditengah Sungai Oya segera dibersihkan. Ketika tidak dibersihkan aliran sungai akan belok menghantam permukiman warga Dusun Wunut. Â
“Sejumlah rumah di Wunut rusak karena air langsung menghantam jalan dan akhirnya rumah warga,†jelas Ngatiman. Â
Kondisi itu bakal terus terjadi selama material di tengah sungai tidak dibersihkan. Menurutnya, material tersebut harus disingkirkan ke kanan atau kiri, sehingga aliran sungai bisa lurus. Sebenarnya warga sempat melakukan berusaha membuat aliran sungai dengan membelah material. Namun upaya itu kurang berhasil lantaran materail sangat tebal.
“Kami berharap jika sekarang belum ada bronjong, yang penting material ditengah sungai dihilangkan,†jelasnya.
Ngatiman mengatakan, setelah Dusun Wunut diterjang banjir Sungai Oya mengakibatkan jalan di kawasan itu hilang. Tidak hanya itu rumah warga terpaksa harus dikosongkan lantaran gerusan Sungai Oya terus mendekati bangunan rumah.
Sementara itu Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Sriharjo Imogiri Suwandi mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan ke Bupati Bantul agar segera diteruskan ke Balai Besar. Sebagai wakil warga, Wandi minta kepada pemerintah segera melakukan normalisasi sungai. Sehingga aliran sungai tidak menerjang bangunan rumah masyarakat Wunut.