BANTUL, KRJOGJA.com - Anggota Komisi X DPR RI Esti Wijayanti menilai, pembakaran gazebo dan musala di Kepanjen Desa Jambidan Banguntapan Bantul memicu traumatis dunia pendidikan. Oleh karena itu politisi PDIP ini mendesak pemerintah secepatnya melakukan pemulihan. Sementara pihak kepolisian secepatnya melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang dibalik teror pembakaran itu.
“Gazebo yang terbakar ini merupakan bagian penting dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kelompok Kasih Ibu. Sisa pembakaran menghadirkan tanda tanya yang tidak baik bagi anak didik di kompleks ini,†ujarnya disela melakukan kunjungan di lokasi terjadinya peristiwa Jumat (16/3/2018) petang.
Menurut Esti yang mewakili daerah pemilihan DI Yogyakarta, kondisi itu bakal menimbulkan trauma berkepanjangan bagi anak didik. Sehingga pihaknya minta agar puing sisa kebakaran segera dibersihkan. Pemerintah daerah segera menyusun program konseling bagi anak didik agar peristiwa intoleransi tersebut bisa dilupakan.
“Saya sepenuhnya akan mengawal kasus ini. Saya tidak ingin anak-anak mengalaminya trauma berkepanjangan ,†katanya. Semantara dalam kunjungan itu, Esti juga bersama sejumlah anggota Gerakan Masyarakat Yogyakarta Melawan Intoleransi (Gemayomi) juga menyerahkan bantuan berupa tikar dan beberapa alat belajar.
Kordinator Gemayomi Prof Dr MÂ Mukhtasar Syamsuddin M Hum mengatakan, bersama 36 elemen kemasyarakat sepakat untuk melawan intoleransi di DI Yogyakarta.
“Kami akan melawan agar DI Yogyakarta sebagai kota toleran bisa terwujud. Kami juga mengajak masyarakat umum berperan aktif melawan tindakan yang berpotensi merusak tata kehidupan,†ujarnya.(Roy)