bantul

Di Samas, Ratusan Itik Mati Misterius

Selasa, 31 Oktober 2017 | 18:59 WIB

BANTUL, KRJOGJA.com - Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Disperpautkan) Bantul masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab matinya ratusan itik di Pantai Samas Desa Srigading Sanden Bantul. Sejumkah itik dibawa untuk dijadikan sampel dalam proses uji laborotorium tersebut. Tim medis juga mengambil sampel darah itik yang masih sehat untuk diuji agar pemicu kematian segera bisa diketahui.

"Kami belum bisa memastikan apakah flu burung atau bukan karena masih diuji dilaboratorium, kelihatannya bukan flu burung," ujar Kapala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperpautkan Bantul, Joko Waluyo SPt MSi disela pengecekan hewan ternak di Pantai Samas Sanden Bantul, Selasa (31/10/2017).

Dijelaskan pihaknya juga menyediakan disinfektan dan vaksin yang bisa diambil di dinas.  Dalam pemeriksaan itu dari Tim dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta mengambil sampel itik yang mati dan masih sehat. Terkait dengan hasil laboratorium akan diketahui dalam waktu dekat ini. Setelah mengetahui pemicunya dinas bisa segera melakukan pencegahan.  Joko mengatakan, melihat gejala yang terjadi dikalangan ada indikasi bahwa itik yang mati karena diserang pada sarafnya. "Yang yang diserang sarafnya, tetapi belum  bisa memastikan," ujarnya.

Sementara Vidwianingsih SST dari BBVet mengatakan , setelah melihat gejala itik dimasing - masing kandang. Itik itik tersebut memang terkena virus, indikasi terlihat dari penyebarannya yang sangat cepat. "Kelihatannya ini karena virus, karena penyebarangan sangat cepat. Tetapi untuk memastikan menunggu hasil dari laboratorium ," ujar Vidwianingsih.

Sementara salah satu pemilik ternak, Sadino mengatakan hewan piarannnya habis mati setelah diserang virus. "Secara keseluruhan yang mati mencapai 600 lebih, tetapi jumlah itu semua mulai dari peristiwa pertama hingga sekarang," ujarnya. Sadino mengakui selama ini ternaknya belum divaksin dan disinfektan. Terkait dengan penyebaran virusnya, Sadino menduga dibawa dari seorang tengkulak. Sehingga dalam waktu singkat langsung menyebar dan menular ke ternak lainnya. (Roy)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB