BANTUL (KRjogja.com) - Tradisi merti dusun merupakan salah satu kegiatan budaya untuk membangun kebersamaan di kring Bintaran Srimulyo Piyungan Bantul, Minggu (27/8). Karena dalam acara itu empat  dusun ikut ambil bagian yakni Dusun Cikal, Bintaran Kulon dan Wetan serta Kradenan.Â
Ribuan orang dengan tujuan sama membangun kebersamaan berpartisipasi. Dalam acara tersebut juga dipentaskan wayang kulit dari Persatuan Pedalangan Indoensia (Pepadi) Bantul.
"Kegiatan ini dalam istilah Jawa mengumpulkan balung pisah
dari empat wilayah," ujar Ketua Panitia Merti Dusun, Drs H Ahmad Badawi. Dalam acara itu juga dihadiri Kepala Dusun Cikal Setya Handako, Dukuh Kradenan Sutardi, Dukuh Bintaran Kulon Khalida Tyas Wara serta  Dukuh Bintaran Wetan Tukiran.
Badawi mengungkapkan merti dusun di wilayahnya merupakan budaya warisan dari nenek moyang kampung itu. Esensi dari acara budaya itu ialah wujud syukur kepada Allah SWT. Bahwa hidup ini ada pengaturnya, mulai dari sumber rezeki, pekerjaan hingga pemberi kesehatan. Dengan tradisi itu diyakini bahwa apa yang dilakukan punya nilai dalam kehidupan ditengah masyarakat. Â Kegiatan itu merupakan tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan warga setempat. Masing- masing dusun membawa bregada beserta dua gunungan, lauk pauk dan hasil bumi. Setiap bregada dari masing masing dusun itu menuju pelataran H Ahmad Badawi untuk melakukan kenduri.
Menurut Badawi dalam Merti dusun tidak hanya sebatas menunjukkan sebuah budaya sebuah daerah. Namun bagaimana kirab dengan menampilkan beragam bregada bercorak Jawa itu dikenalkan kepada generasi muda sekarang ini. "Bangsa ini sangat dikenal di dunia Karena beragamnya budaya, untuk mempertahankan salah satunya dengan mengenalkan kepada generasi muda,†ujarnya. (Roy)