BANTUL (KRJogja.com) - Bupati  Bantul  Drs H Suharsono akhirnya angkat bicara soal polemik tambang pasir dengan alat berat di bantaran Sungai Progo Dusun Talkondo Poncosari Srandakan Bantul. Suharsono mendesak pemerintah DIY meninjau ulang pemberian izin jika terindikasi ketidakberesan dan proses mendapatkan rekomendasi.
Sebagai kepala daerah pihaknya sangat prihatin melihat rakyatnya makin terseok setelah pasir sungai yang puluhan tahun jadi sumber kehidupan justru dieksploitasi pengusaha dari luar. Â Sementara itu Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bantul bakal memanggil Kepala Kantor Pelayanan Peijinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DIY, Dinas Lingkungan Hidup serta pengusaha terkait proses mendapatkan izin.
Dari pantauan KR dilapangan Jumat (25/8), pengerukan pasir dengan alat berat di Talkondo Srandakan sudah dihentikan sementara untuk mencegah memanasnya polemik ditengah masyarakat.  "Bila dalam proses perizinan  ada indikasi penyelewengan mestinya pemerintah DIY yang sudah mengeluarkan izin penambangan meninjau ulang ," ujar Suharsono usai mengikuti senam massal di Lapangan Srandakan Bantul bersama Camat Srandakan Sukirna, Jumat (25/8).Â
Suharsono jika masyarakat mengetahui dan punya bukti proses pengurusan izin ada manipulasi. Pihaknya menyarankan segera melapor ke pihak kepolisian. Menurutnya apapun alasannya jika penambangan sudah ditentang warga padahal sudah ada izin. Fakta itu menjadi bukti ada indikasi terjadinya penyimpangan mesti harus ditelusuri kebenarannya.
Sementara Lurah Desa Srandakan , Supriyanto SE tidak menampik pada tahun 2014 lalu dilakukan sosialiasi oleh pengusaha. Â Waktu pengusaha melakukan sosialiasi akan menambang dengan mesin sedot. Karena pertimbangannya waktu itu warga juga menambang dengan mesin sedot. Akhirnya masyarakat memberikan izin kepada pengusaha itu. Namun dalam perjalannya tiba-tiba warga dikejutkan dengan adanya pematokan dari pemerintah DIY lahan yang bakal ditambang oleh pengusaha. "Mestinya sebelum patok dipasang dilakukan sosialiasi dulu. Tetapi waktu itu langsung dipasang patok sehingga terjadi perseteruan dengan warga," ujar Supriyanto. (Roy)
Warga menambang pasir secara manual di Sungai Progo Talkondo Srandakan Bantul. Foto: Sukro Riyadi