BANTUL (KRjogja.com) - Maraknya penjual petasan di Bulan Ramadan menimbulkan kekhawatiran dikalangan orang tua. Bagaimana tidak, sudah dua orang jadi korban ledakan petasan, bahkan satu diantaranya berstatus siswa sekolah dasar (SD). Kini masyarakat sangat berharap semua pihak untuk saling menjaga dan mengawasi lingkungan masing-masing agar peredaran petasan bisa dicegah.
Langgeng, warga Sewon  Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon yang anaknya jadi korban ledakan petasan mengatakan, tulang ibu jari anaknya patah serta telapak tangan sobek. “Badran Syarif anak saya yang masih 10 tahun ini telah menjalani operasi dan masih dirawat di RS Panembahan Senopati, jempolnya diberi pen, ini masih nangis terus,†ujarnya, Selasa (30/5).Â
Dijelaskan, peristiwa yang dialami putranya terjadi Senin (29/5) pukul 07.30. Pagi itu korban memanfaatkan libur sekolah dengan bermain tidak jauh dari Pasar Seni Gabusan. Kemudian salah satu rekannya menyalakan petasan di jalan. Diwaktu bersamaan ada orang tua melintas menaiki sepeda.
Khawatir ledakan bakal mengenai pengguna jalan, korban berinisiatif mengambil petasan yang menyala itu dengan tujuan dipindahkan. “Baru saja diangkat, petasan ditangannya langsung meledak,’ ujarnya.  Merujuk kejadian yang menimpa anaknya itu, Langgeng mendesak aparat dan pemerintah daerah melakukan operasi petasan.Â
Sebelumnya, ledakan petasan juga menimpa Gusnindar warga Bakalan RT 09 Desa Pendowoharjo Sewon Bantul. Ledakan keras mengakibatkan tiga jari tangan putus, serta luka di bagian kaki. Kapolres Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi SIK MM mengatakan, jajaran setiap Polsek sudah menginsentifkan patroli subuh dan malam hari. Tujuannya untuk meminimalisasi potensi kerawanan akibat penyalahguanan petasan.Â
Termasuk Bhabinkamtibmas di tiap desa juga sudah diminta memberikan penyuluhan mengenai larangan menjual maupun membunyikan petasan. Selain upaya pencagahan, pihaknya memasang spanduk maupun banner di tepi jalan strategis berisi himbauan tentang bahaya petasan. “Selain preventif itu, kepolisian akan melakukan penegakan hukum. Pihaknya pun telah membentuk tim operasional untuk memonitor kemungkinan adanya distributor petasan yang ada di Bantul,†ujarnya. (Roy)