BANTUL (KRJogja.com) - Serangkaian terobosan digencarkan untuk membenahi Pasar Seni Gabusan (PSG) agar berfungsi sesuai rencana pembangunan awal dulu. Selain fokus melakukan melobi  ke sejumlah pihak mulai dari hotel, rumah makan serta biro perjalanan. Manajemen juga bakal menggeser bunderan didepan PSG.
Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Biyanto, Senin (8/5) tidak menampik, jika perkembangan PSG sebelumnya kurang  bergairah. Sehingga terkesan keberadaan pusat kerajinan khas Bantul tersebut mati suri. "Pokoknya prinsip saya harus memajukan PSG sekarang ini, soal bagaimana besok ya kita pikir besok," ujarnya.Â
Oleh karena itu, sekarang ini manajemen PSG dituntut aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan sektor kewisataan. Â Persoalannya semua tidak bisa dilakukan secara instan , tetapi butuh proses. Oleh karena itu jajaran manajemen juga menggenjot agar kerjasama dengan pihak luar digencarkan.Â
Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada sejumlah komunitas di Indonesia menggelar kegiatan di PSG. Â Mulai dari kontes burung hingga komunitas otomotif dipersilakan untuk datang. Subiyanto mengungkapkan, pihaknya juga sudah bermitra dengan sekolah supaya siswa mengunjungi PSG. Karena tidak mungkin PSG berkembang tanpa ada kerjasama dengan pihak lain. Oleh karena itu kedepan akan segera koordinasi dengan pihak terkait agar bisa bersama sama mendorong kunjungan wisatawan.Â
Bahkan dinas mewacanakan agar pelaku usaha di pusat kerajinan kulit Manding untuk didorong membuka usaha di PSG. Pertimbangan utamanya adalah kapasitas jalan sekitar Manding kurang mamadai ketika puncak kunjungan wisatawan. "Kami berusaha mendorong agar pelaku usaha di Manding membuka usaha di PSG, tidak lantas di Manding ditutup, istilahnya membuka cabang ," ujar Biyanto.Â
Pasar Seni Gabusan merupakan salah satu kompleks terbesar di Bantul untuk menampung semua jenis kerajinan. Mulai dari kerajinan berbahan baku kayu, batu, kulit, batik, aneka mebel, kain hingga tanah liat. Dipasar tersebut pengunjung bisa melihat contoh dan transaksi langsung. Tetapi bisa juga pengunjung melihat contoh kemudian memesan sesuai dengan selera yang diharapkan.
Terpisah Anggota Komisi B DPRD Bantul Suradal mengatakan, manajemen untuk tidak sembrono dengan amanah yang diberikan. “Sebelumnya kita sudah tahu, sekarang mari kita bersama-sama memajukan PSG, jika bisa meski PNS, tetapi sistem kerjanya seperti swasta, aktif dan agresif,†ujar politisi PKB ini. (Roy)