BANTUL,KRJOGJA.com - Musibah tanah longsor di Dusun Jatirejo RT 02 Pucung Desa Wukirsari Imogiri Bantul menyisakan trauma bagi warga disekitar lokasi kejadian, Selasa (4/4/2017). Pemilik bangunan, Yanto Wiyono langsung mengosongkan rumah lantaran takut terjadi longsor susulan. Sementara rumah milik Siswo Wiratno yang berada dibawahnya sebagian langsung dievakuasi. Â
Bencana terjadi akibat tebing setinggi 20 meter dan lebar 25 meter itu longsor ketika sebagian warga masih lelap. Namun tidak ada korban jiwa dan luka sementara kerugian mencapai puluhan juta.
Yanto mengungkapkan, longsor terjadi sekitar pukul 04.00 wib. Pagi itu Yanto melihat tanahnya mendadak mlorot, pohon kelapa, mahoni serta sonokeling ikut bergeser pelan mengikuti gerakan tanah. "Ikhwal akan terjadinya longsor sebenarnya diketahui sekitar pukul 03.00. Pagi itu istri saya sudah mendengar suara gluduk-gluduk dari tanah berkontur bebatuan itu. Suara gerakan tanah terdengar jelas, setelah itu saya dibangunakan karena longsorannya merembet," ujar Yanto.
Setelah itu Yanto bangun dan melihat kondisi belakang runah. Terlihat melihat retakan menganga dan permukaan tanah ambles. Setelah kejadian itu, Yanto bersama warga sekitar menurunkan genting, lokasi tanah longsor ditutup terpal agar jika hujan tidak longsor. Sementara Rudi Harsono alias Sukasdi kerabat pemilik rumah mengatakan, genting rumah bagian belakang diturunkan karena rangkanya rapuh. Selain itu, sebagai lagi rontok karena terkena pohon Sonokeling. Â
Ketua RT 2 Dusun Jatirejo Agus Riyadi menjelaskan, warga sebenarnya sudah menindaklanjuti adanya temuan retakan tanah itu dengan melakukan pemangkasan pohon yang ada di lereng tebing tersebut. Sayangnya, belum semua pohon dipangkas, tebing tersebut sudah ambrol. “Pohon yang menimpa rumah Pak Wiratno itu salah satu yang belum dipangkas warga. Diameternya mencapai hampir 1 meter,†akunya.
Kepala Desa Wukirsari Bayu Bintoro SE mengatakan, wilayah Jatirejo salah satu titik bencana longsor paling rawan. Dari semua wilayah di Wukirsari ada 10 dusun masuk dalam kategori rawan longsor. Daerah itu diantaranya, Dengkeng, Karagtalun, Karangasem, Nogosari I, Nogosari II, Cengkehan, Giriloyo, Karangkulon, dan Kedungbuweng. Semenara tahun 2018 mendatang, desa berencana menyiapkan lahan tujuh hektar lahan sebagai tempat relokasi. Rencananya, titik rawan di tiga dusun akan ia sasar. “Ketiga dusun itu adalah Nogosari I dan II, serta Dusun Dengkeng,†ujar Bayu.(Roy)