bantul

Jenguk Penderita TBC, Wakil Bupati: Harus Semangat Sembuh ya 'Nok'..

Rabu, 29 Maret 2017 | 18:30 WIB

Reni Kumalasari tidak banyak cakap ketika Wakil Bupati Bantul,  H Abdul Halim Muslih datang menjenguknya, Rabu (29/3). Bocah 14 tahun warga Nglarang  Desa Triharjo Kecamatan Pandak Bantul itu sesekali terlihat menganggukkan kepala mendengar nasihat wakil bupati bantul itu. Tubuhnya yang ringkih semakin menjelaskan, bocah kelas 1 SMP Muhammadiyah Bantul itu baru dibekap penyakit. Sebagaimana diketahui bocah itu sekarang baru berjuang melawan penyakit Tuberkulosis (TBC) akut.

Di temui Kedaulatan Rakyat,  Reni mengungkapkan ingin sekali sembuh dari penyakit TBCnya itu. “Saya ingin sembuh mas, tadi Pak Wakil sudah memberikan semangat kepada saya, tetapi semua saya serahkan kepada Allah SWT,” ujar Reni lirih. Perempuan yatim piatu yang bercita-cita ingin jadi dokter ini yakin penyakitnya akan segera sembuh.

Wakil Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih begitu sampai rumah Reni langsung bercengkerama tanpa ragu. “Harus semangat, segera sembuh ya 'nok', ini jalan kamu untuk menjadi anak  pintar,” ujar Abdul Halim seraya memegang erat tangan bocah lugu itu. 

Dalam kunjungannya itu Abdul Halim juga didampingi  Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul dr Gandung Bambang Hermanto, Camat Pandak,  Sri Kayatun, Lurah Desa Triharjo Suwardi, Kapolsek Pandak AKP S Parmin. Halim mengatakan, kondisi perempuan itu makin terpuruk dengan tidak adanya jaminan sosial atau pun jaminan kesehatan. Dijelaskan, kendala saat itu karena Reni yatim piatu dan tinggal di panti asuhan membuat keluarga tidak melakukan pengurusan jaminan. Meski begitu jaminan untuk gadis yang duduk di kelas 8 itu sudah dalam proses penerbitan. “Saya sudah instruksikan, dan sekarang baru diproses. Saya jamin seluruh biaya pengobatan dan perawatan gratis,” jelasnya.

Peristiwa yang dialami Reni merupakan kasus multi dimensi dan harus diselesaikan beberapa instansi. Dinas Kesehatan menyuplai asupan gizi, Dinas Sosial Bantul juga dikerahkan segera melakukan pendampingan termasuk renovasi rumah tinggalnya. Penyakit yang diderita menurut Halim harus mendapatkan penanganan khusus termasuk penataan dan renovasi rumah sehingga bisa mempercepat penyembuhan.

Sumaryono selaku pamannya mengungkapkan, ketika keponakannya berumur lima tahun, ibunya meninggal. Peristiwa itu bertepatan dengan seratus hari meninggalnya ayah. Diduga meninggalnya kedua orang tua Reni akibat menderita TBC. Setelah perempuan kelahiran 25 April 2002 itu yatim piatu. Selanjutnya kehidupan sehari hari bersama kerabat lainnya. Setelah itu Reni menetap di panti asuhan hingga tamat SD.

Setelah masuk bangku SMP, perempuan bersahaja itu mulai sakit-sakitan. “Puncaknya libur panjang sekolah tahun 2016 lalu, Reni tidak mau makan dan berat tubuhnya terus merosot, pernafasannya tidak lancar disertai batuk-batuk,” jelasnya.

Reni sempat dirawat di RS Umi Khasanah Bantul, Rumah Sakit Khusus Paru Respira. “Baru diketahui menderita TBC dan anemia belum lama ini, sekarang rawat jalan sudah hampir 12 hari,” ujarnya. (Sukro Riyadi)

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB