Krjogja.com - BANTUL - Program pertemuan penulis Ultra jadi ajang diskusi dalam upaya membawa pendidikan ke depan menjadi lebih baik. Momentum tersebut sekaligus menyamakan mindset guru untuk mengejar ketertinggalan pendidikan sebagai imbas pandemi Covid-19. Pendidikan menjadi salah satu modal utama memajukan bangsa.
"Kurikulum Merdeka diharapkan merupakan kebijakan dari pemerintah dalam upaya pemulihan pembelajaran untuk mengatasi ketertinggalan akibat Covid -19," ujar Drs Suharyana sebagai narasumber dalam pertemuan penulis Ultra, Rabu (2/8/2023).
Dijelaskan, perubahan kurikulum harus diikuti perubahan mindset guru. Sehingga meski terjadi perubahan kurikulum, tetapi jika guru tidak berubah hal tersebut tidak ada artinya. Oleh karena itu, perubahan kurikulum harus diikuti dengan perubahan guru terutama dalam proses pembelajaran.
"Kurikulum Merdeka ini memiliki beberapa prinsip diantaranya adalah sederhana, mudah dipahami, mudah diimplementasikan dan berfokus pada kompetensi serta karakter peserta didik. Disamping itu juga fleksibel dan selalu memperhatikan keselarasan," jelasnya.
Menurutnya, tugas guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah dintaranya merencanakan dan melaksanakan assesment diagnostik yang sangat penting dalam kurikulum. Kemudian menyiapkan bahan ajar dapat berupa modul ajaran, atau lembar kerja siswa kemudian merencanakan dan mengolah asesmen tersebut.
Selain itu, kerangka kurikulum yang ditetapkan pemerintah pusat diantaranya, profil pelajar Pancasila, pembelajaran struktur-struktur kurikulum, dan prinsip pembelajaran dan assessment.
"Selebihnya menjadi kewenangan guru untuk mendesain pembelajaran yang merdeka. Oleh karena itu bahwa guru-guru diharapkan mempunyai tingkat kreativitas tinggi dalam merancang atau mendesain kurikulum serta pelaksanaan kurikulum di sekolah," jelasnya. (Roy)