BANTUL (KRjogja.com) - Perahu nelayan 'Sayangku' bermesin 25 PK dari Pantai Gesing Gunungkidul, Minggu (19/2) dini hari sekitar pukul 01.30, terbalik dan terdampar di Pantai Kuwaru Srandakan Bantul. Dua nelayan di perahu tersebut, Turyono (32) dan Tumin (35), keduanya nelayan asal Majungklak Panotan Kalipucang Ciamis Jabar mengalami luka-luka.
Turyono patah tulang tangan kiri dan Tumin luka sobek terkena mata kail pada paha kaki kanan. Keduanya, dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Menurut penuturan korban, saat itu keduanya dari pantai Gesing menuju lautan selatan Bantul untuk menjaring ikan. Namun, sampai selatan pantai Kuwaru, tidak terasa perahunya melaju semakin ke pinggiran laut yang akhirnya terhempas ombak dan terbaik. Akhirnya, mereka terdampar di Pantai Kuwaru. Kondisi perahu mesin dan pelampung penyeimbang perahu pecah.
Saat perahunya terbalik, kedua nelayan tersebut berusaha menyelamatkan diri, tetapi Turyono terhempas dan menabrak badan perahu, sehingga tangan kirinya patah tulang, sedangkan Tumin tubuhnya terjerat tali yang ada kailnya menancap pada paha kaki kanan.
Kejadian tersebut diketahui Hadi Nugroho dan Widaryanto warga Kuwaru, yang kemudian melapor ke Pos Polair di Kuwaru. Dua petugas Polair, Brigadir Budi Wartono dan Brigadir Tri Widodo dibantu warga setempat segera melakukan pertolongan dan berhasil mengevakuasi kedua korban untuk segera dilarikan ke Puskesmas Srandakan. Karena mengalami luka serius, kedua korban dibawa ke RSUD Penembahan Senopati Bantul. Sementara perahu yang terdampar sekarang masih di timur Pantai Kuwaru.
Informasi lain menyebutkan, setelah terlempar dari perahu, keduanya mencoba menyelamatkan diri dengan memanfaatkan jiriken dan mengenakan baju pelampung. Menurut korban, beberapa saat berada di laut datang ombak besar menghantam perahu yang digunakan untuk menangkap ikan dan terpental hingga puluhan meter.
Akibatnya, kapal tersebut terbalik dan kedua nelayan terlempar ke laut. Kedua nelayan itu mengaku langsung berenang dan mengambil jiriken dan pelampung untuk menyelematkan diri. Lebih tiga jam mereka terombang-ambing hingga beberapa kali tubuhnya terhempas. (Jdm/Bmp)