Potensi Wisata Dorong Pertumbuhan Ekonomi Dlingo

BANTUL (KRJogja.com) - Pemerintah Desa (Pemdes) Dlingo Kecamatan Dlingo Bantul terus berinovasi perekonomian tumbuh lebih cepat. Potensi Desa Dlingo sangat menjanjikan, mulai dari sektor wisata hingga kerajinan. Bahkan Pemdes Dlingo mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dlingo Giritama yang bermitra dengan BNI.

BUMDes diresmikan Camat Dlingo, Susanto didampingi Pimpinan Kantor Cabang Utama BNI Yogyakarta, R Wawan Adinar Miharja dan Lurah Dlingo Bahrun Wardoyo, Minggu (27/11).  Dalam acara itu juga dihadiri Pemimpin Kelompok PCR Kantor Wilayah Yogyakarta, Zakariza.

Wawan Adinar mengatakan, BUMDes atau Desa Mart merupakan wujud nyata optimalisasi potensi di desa Dlingo. Untuk menunjang program itu, BNI sebagai bank pemerintah berkewajiban selalu mendorong terciptannya  ekonomi masyarakat.  Dijelaskan, BNI hadir untuk memberikan layanan transaksi keuangan lewat Agen46.  Hal itu sebagai  wujud implementasi edukasi kepada masyarakat dalam program laku pandai yang jadi target pemerintah.  

Selain itu hadirnya BNI makin melengkapi layanan yang bakal diberikan diantaranya, buka tabungan,  setoran tunai, tarik tunai,  transfer, pembayaran listrik, telepon, BPJS, PDAM, , tiket, beli pulsa handphpne hingga token listrik. “Ini tentunya dapat juga mendorong terbentuknya BUMDes,” ujar Wawan.

Selain itu,  dijadikannya Bulog sebagai mitra, agar BUMDes  sebagai Rumah Pangan Kita (RPK). Sehingga  mampu memberikan nilai tambah dengan akses langsung ke Bulog sebagai penyangga kebutuhan pokok masyarakat. Sementara Lurah Desa Dlingo Bahrun Wardoyo mengatakan, hadirnya BUMDes diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk wilayah itu. “Kami fokus pada bidang sosial, perantara, perdagangan, keuangan serta usaha bersama,” jelasnya.

Dengan hadirnya BNI sangat membantu masyarakat dalam mengakses produk keuangan dan transaksi. Bahkan program keluarga harapan langsung bisa dilayani di BUMDes. Kuatnya dukungan dari berbagai pihak menjadikan Bahrun optimis kedepan dalah setahun mampu meruap laba. Sehingga jadi modal pembangunan dusun selain bersumber dana desa.  (Roy)