BANTUL (KRjogja.com) – Berawal dari keprihatinan terhadap perkembangbiakan penyu yang mulai berkurang di pesisir Pantai Pelangi, Bantul, beberapa warga melakukan kegiatan kolektif untuk membentuk suatu komunitas Pelestari Penyu Pantai Pelangi yang bergerak dalam penangkaran dan rehabilitasi penyu. Gerakan kolektif yang berdiri pada tahun 2010 ini memulai kegiatannya dengan melakukan aksi bersih-bersih Pantai Pelangi yang masih menjadi kawasan Pantai Parangtritis. Â
Hal ini sungguh sangat disayangkan mengingat potensi penyu ini pada dasarnya sangat tinggi. Ketika musim bertelur, penyu sendiri dalam satu sarang bisa menghasilkan 120 butir telur, sehingga apabila tidak diperhatikan secar lebih maka pelestarian ini akan sia-sia.
“Saat musim bertelur biasanya kita bisa menampung 2 ribu butir telur, sebelum pantai dibersihkan hanya 30% saja,†jelas Edi. Turut sertanya Pelestarian Penyu Pantai Pelangi dalam acara Pagelaran Sawiji yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (29/09/2016). Â
Setelah berhasil membersihkan dan memperbaiki kerusakan di pesisir Pantai Pelangi, penyu-penyu perlahan mulai kembali lagi untuk bertelur. “Setelah bersih, penyu-penyu mulai bertelur lagi disini,†jelas Edi.
Pada dasarnya, potensi perkembangbiakan penyu di Pantai Pelangi memang cukup tinggi, diantaranya ada tiga jenis penyu langka yang kerap kali berteluR di pantai ini yaitu, Penyu Belimbing, Penyu Hijau dan Penyu Lekang. Di dunia sendiri, ada 7 jenis penyu yang dilindungi, 6 diantaranya ada di Indonesia.
“Bayangkan, betapa tinggi potensi penyu di Indonesia, apalagi 3 diataranya sering bertelur di Bantul ini,†ungkapnya.
Selain melakukan aktifitas bersih-bersih pantai, Edi beserta rekannya melakukan kegiatan penyuluhan terhadap masyarakat serta nelayan sekitar tentang bagaimana pentingnya penyu serta memberi kesaran agar tidak merusak telur-telur penyu yang ada di dalam sarang.
“Masyarakat dan nelayan mulai sadar dan selalu membantu dalam menjaga telur-telur penyu," tegasnya.