bantul

Berangkat Dari Rasa Keprihatinan, Kelompok Ini Aktif Lestarikan Penyu

Jumat, 30 September 2016 | 03:12 WIB

Saat ini banyak nelayan dan masyarakat yang sering mengantar atau memberitahu tentang lokasi sarang telur penyu yang tidak terjangkau oleh kelompok pelestarian ini. “Misal ada yang bawa telur penyu ke kita, biasanya kita upahi Rp 2000 per telurnya,” tambah Edi.  

Selain menjadi wahana penelitian, pelestarian ini juga menjadi eko wisata yang sering didatangi oleh lintas komunitas untuk menyaksikan bagaimana telu-telur penyu ini berkembang. Eko wisata ini bisa dilakukan 2 kali dalam setiap tahunnya, yaitu antara bulan Mei dan Agustus.

“Kalau pas bulan-bulan itu biasanya banyak komunitas yang melakukan kegiatan pelepasan tukik bersama. Untuk melakukan kegiatan ini, tentunya para wisatawan atau komunitas dikenai biaya sebesar Rp. 20.000. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pelestarian kolektif ini keberlangsungannya bisa terus berjalan, mengingat dari kegiatan pelestarian ini belum mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Soal pendanaan kita masih cari sana-sini, karena kegiatan mandiri mau ngga mau kita harus cari keluar,” pungkasnya. (MG-12)

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB