Krjogja.com - BANTUL - Gelaran Jogja Coffee Week #3 resmi dimulai, Jumat (01/09/2023) di Jogja Expo Center (JEC). Sebanyak 100-an tenant kalangan pengusaha, hingga petani kopi dari berbagai daerah ikut ambil bagian dalam event yang bakal berlangsung hingga 5 September nanti.
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, hadir secara daring dan membuka gelaran tersebut. Sandi berharap para pelaku wisata bisa memanfaatkan peluang kopi sebagai salah satu produk unggulan Indonesia menjadi sebuah destinasi berbasis kopi.
"Industri kopi nasional mengalami perkembangan yang positif dan banyak potensi industri kopi yang bisa kita ekspor dan kembangkan. Seperti destinasi wisata kebun kopi," ungkap Sandiaga.
Sementara, Ketua Panitia Jogja Coffe Week #3, Rahadi Saptata Abra, tema 'Future Coffee Culture' yang diusung memiliki makna mendalam bagi ekosistem kopi tanah air. Pihaknya berharap muncul kesamaan persepsi, ideologi serta opini menjadi harmoni meski ada perbedaan melatarbelakangi.
Baca Juga: 1.500 Orang Ikuti SiBakul Malioboro Menari, Pecahkan Rekor MURI
"Hari ini, harus kita akui, hampir sepanjang hari, kopi selalu menemani kita, meskipun aktivitasnya beragam dan berbeda-beda. Kami melihat hadirnya sebuah coffee shop mendorong terbukanya ruang baru, untuk saling bertemu dan saling bertukar ide kreatif dan Jogja Coffee Week ingin memfasilitasi hal itu," ungkapnya
Dalam gelaran Jogja Coffee Week #3, pengunjung yang membeli tiket melalui aplikasi Blibli.com bisa mengikuti berbagai agenda seperti talkshow bersala coffee expert, workshop juga lelang kopi berkualitas.
"Di sini kami hadirkan ruang diskusi, lewat TalkShow bersama para coffee expert, ruang eksplorasi dengan kompetisi dan workshop, dan ruang untuk bertemu beragam komunitas bisnis. Untuk tiket masuk Rp30 ribu hanya bisa dibeli lewat platform Blibli.com di Official Akun Jogja Coffee Week #3," lanjutnya.
Sementara, GKR Mangkubumi yang juga hadir membuka menyampaikan apresiasi atas inisiasi penyelenggara yang bisa menghimpun ekosistem kopi dalam sebuah ruang menarik. Ia berharap Yogyakarta bisa menjadi salah satu episentrum ekosistem kopi tanah air yang memberi dampak positif bagi seluruh pegiatnya. (Fxh)