KRjogja.com - BANTUL - Inflasi year on year (yoy) Yogyakarta sebesar 3,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,09 pada September 2023. Kali ini, komoditi pangan pokok yaitu Beras memberikan andil terbesar 0,56 persen tehadap inflasi di DIY pada September 2023. Sedangkan tingkat inflasi m-to-m (mtm) sebesar 0,29 persen dan tingkat inflasi y-to-d (ytd)sebesar 2,18 persen.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan perkembangan harga di DIY berbagai komoditas pada September 2023 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada September 2023, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi yoy sebesar 3,30 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,32 pada September 2022 menjadi 118,09 pada September 2023.
Baca Juga: Peluang Duet Ganjar - Prabowo Tertutup
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada September 2023, antara lain:beras, rokok kretek filter, uang kuliah akademi/perguruan tinggi, bawang putih, emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, kontrak rumah, tarif kereta api, teh siap saji, daging ayam ras, tukang bukan mandor, rokok putih, nasi dengan lauk, es, dan gudeg,” ujar herum dikantornya, Senin (2/10/2023).
Herum menyatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau 5,97 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 1,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 2,02 persen. Kemudian lkelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,39 persen dan kelompok kesehatan 5,42 persen; kelompok transportasi 1,50 persen.
Baca Juga: Pemilu 2024, BEM Solo Raya Tolak Politik SARA
“Disusul kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,75 persen; kelompok pendidikan 3,97 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 4,54 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4 persen. Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,19 persen.,” ;paparnya.
Pada September 2023, dari 90 kota, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 5,26 persen, diikuti oleh Tanjung Pandan sebesar 5,03 persen. Inflasi y-on-y terendah dialami oleh Manado dan Gorontalo masing-masing sebesar 1,16 persen, diikuti oleh Bungo sebesar 1,17 persen. (Ira)