KRjogja.com, BANTUL - Pameran seni rupa internasional disabilitas berkala dua tahunan (biennale) yang digelar oleh Yayasan Jogja Disability Art (JDA) di Galery RJ Katamsi Komplek ISI Yogyakarta, Sewon Jln Yogya- Parangtritis diikuti 54 seniman disabilitas, meliputi 17 seniman asal luar negeri dan 37 seniman asal berbagai daerah di Indonesia.
Pameran ini digelar selama 9 hari mulai Jumat hingga Sabtu (13-21/10), menghadirkan 5 kurator, yakni Budi Irawanto (UGM), Vina Puspita ( Inggris) Matthew Clay Robinson (AS), Sukri Budi Dharma (Jogja Disability Art) dan Nano Warsono (ISI Yogyakarta).
Budi Irawanto memaparkan, JDA memiliki kegiatan rutin pameran seni rupa internasional disabilitas berkala dua tahunan (biennale) sejak 2021. Pertama pameran ini berjudul "Rima Rupa", kemudian dua tahun berikutnya JDA menggelar kembali pameran Jogja Internasional disabilitas art biennale yang ke dua tahun 2023, dengan memilih tema "Interchange". Yang melatarbelakangi pameran ini karena adanya pertautan antara seni dan disabilitas yang memiliki banyak dimensi.
"Seni menjadi medium untuk merepresentasikan kondisi disabilitas. Bagi penyandang disabilitas, seni merupakan menium ekspresif sebagai sarana menemukan kedirian maupun kebutuhan mereka," ungkapnya.
Baca Juga: 99 Penyair Silaturahmi Puisi dalam Sastra Bulan Purnama
Sementara kurator Nano Warsono menilai, sekarang seniman disabilitas di Indonesia mulai berkembang dan variatif.
"Di Indonesia sendiri karya-karyanya masih mengolah bentuk- bentuk artistik yang lekat dengan kehidupan sehari- hari mereka. Dengan seniman disabilitas dari negara yang berbeda mereka mempunyai ciri- ciri sesuai kondisi negaranya masing- masing," ungkapnya.
Menjadi menarik karya- karya seniman disabilitas Indonesia disandingkan dengan karya- karya disabilitas dari 3 benua. "Ini menjadi tantangan bagi seniman disabilitas Indonesia yang mempunyai kualitas santai," pungkasnya.
Sementara masih berkaitan dengan pameran tersebut dan di lokasi yang sama pada tanggal 15 Oktober 2023 digelar workshop seni rupa bersama ruang anak.
16 Oktober 2023 writing workshop bersama Ayu Utami. Kemudian 18 dan 21 Oktober 2023 Focus Group Discussion Jogja International Disability Art Biennale 2023 Interchange. (Jdm)