Krjogja.com - BANTUL - Gedung Perpustakaan Daerah yang berada di Jalan Raya Janti yang juga Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) ternyata menyimpan 'mesin waktu' yang mampu membawa siapa saja menjelajah mengarungi masa lampau. Bukan berbentuk seperti di film Back to The Future yang tenar di dekade 90-an hingga 2000-an, namun berbentuk rekaman baik tulisan, foto maupun hal-hal menarik lainnya yang menunjukkan suatu masa tertentu.
Kepala Bidang Pengolahan Arsip Statis DPAD DIY, Rakhmat Sutopo mengatakan arsip merupakan bukti rekaman kegiatan atau peristiwa dari masa ke masa. Pengelolaan arsip statis menurut Rakhmat meliputi kegiatan akuisisi, pengolahan, preservasi serta memberikan layanan dan akses arsip kepada publik.
"Kami memiliki kepentingan pembuktian, penelitian, kesejarahan, memori kolektif, serta kepentingan pengembangan DPAD DIY melalui Bidang Pengelolaan Arsip Statis melaksanakan Kegiatan Wisata Arsip," ungkapnya, Jumat (17/11/2023).
Baca Juga: Amankan Pemilu 2024, Polres Karanganyar Terima Anggaran Rp 1,1 Miliar
Kegiatan Wisata Arsip menjadi salah satu upaya pemasyarakatan arsip yang berupaya memberikan pengetahuan tentang arsip dan menumbuhkan pemahaman masyarakat akan sejarah Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan ajang bagi masyarakat untuk mengetahui kondisi masa lampau melalui bukti dokumen atau arsip.
"Kegiatan ini dirancang sebagai kegiatan yang menarik dan dikemas dalam bentuk wisata dengan tetap mengedepankan terserapnya pemahaman dan pengetahuan kearsipan bagi peserta," lanjutnya.
Di depo arsip, kita bisa mengamati langsung dan mendapat penjelasan dari narumber tentang pengelolaan arsip statis di DPAD DIY, mulai dari proses pengolahan, preservasi dan layanan akses. Di proses preservasi, kita dapat mempraktekkan secara langsung kegiatan restorasi arsip dengan cara laminasi, sedangkan di ruang layanan arsip peserta dapat mempraktekkan secara langsung proses penelusuran dan penyajian arsip statis yang dibutuhkan.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Segera Bangun Gedung Pertemuan
"Kita bisa melihat pameran arsip dengan tema Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia yang di gelar di Lobby Gedung Depo Arsip DPAD DIY. Kita bisa melihat hal-hal menarik, menjelajah Jogja masa lampau," sambung Rakhmat.
Menarik, di gedung arsip tersebut, kita bisa melihat Diorama Arsip Jogja dan merasakan menjelajah masa lampau. Kita bisa mendapat penjelasan tentang sejarah Yogyakarta dalam kurun waktu 430 tahun sejak berdirinya Kerajaan Mataram pada Masa Panembahan Senopati hingga Era Keistimewaan.
"Momen ini bisa dinikmati selama 90 menit dengan 18 ruangan yang dijelajahi sesuai dengan storyline. Di dalam diorama pengunjung bisa menikmati dan mengamati secara langsung arsip-arsip yang disajikan di setiap ruangan dilengkapi berbagai teknologi seperti hologram, fogscreen dan Augmented Reality (AR). Kita ajak mengarungi mesin waktu," pungkas Rakhmat. (Fxh)