bantul

UPY Kukuhkan 2 Guru Besar

Rabu, 13 Desember 2023 | 20:00 WIB
Dr Ir Paiman MP (Rektor UPY), Drs Kadarmanta Baskara Aji (Ketua PGRI DIY), Prof Dr Sukadari MM, Prof Dr Sunarti MPd, Drs John Sabari MSi (Ketua Pengurus YP UPY), Armansyah Prasakti SH MH

Kaitannya dengan membaca, Prof Sunarti mengamati, adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang diluncurkan oleh pemerintah sejak tahun 2015, dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan ini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.

"Pembinaan pengajaran membaca di sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan. Keluhan daya serap dan kemampuan membaca pemahaman siswa masih sangat rendah masih sering kita dengar," ujarnya.

Prof Sunarti menegaskan, kenyataan ini tidak boleh dibiarkan, tetapi harus segera dicari jalan keluarnya. "Saya berpendapat, masalah daya serap dan keterampilan membaca adalah masalah yang berada pada tataran praksis di kelas. Oleh karena itu, cara yang paling tepat untuk mengatasi ini dengan melaksanakan pembinaan pengajaran membaca di sekolah. Sebagai pengelola pengajaran, guru harus dapat mengajarkan membaca yang menarik, merangsang dan bervariasi. Inovasi pembelajaran untuk mencapai peningkatan kemampuan membaca siswa harus diupayakan, baik inovasi dalam pemilihan materi, metode, media maupun strategi pembelajaran yang dipilih," katanya.

Sementara itu, Prof Sukadari fokus menyoroti pendidikan karakter melalui budaya dapat membentuk insan beradab. Menurutnya, pendidikan karakter memiliki peran yang strategis dalam membentuk pribadi/akhlak manusia Indonesia yang mempunyai integritas keindonesiaan yang beradab.

"Pendidikan karakter dapat dilakukan melalui jalur lembaga pendidikan formal yakni sekolah, juga melalui jalur informal, yaitu keluarga dan nonformal - masyarakat.

Pendidikan karakter diarahkan pada terbentuknya karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat," tandasnya.

Prof Sukadari yakin, pendidikan karakter dapat dilakukan melalui budaya, diharapkan dapat menjadi pondasi yang kuat untuk mengembangkan karakter anak pada usia selanjutnya.

Pada usia remaja sangat rentan dengan pengaruh dari luar. Oleh karena itu, penanaman karakter sangat penting. Realitas menunjukkan, saat sekarang banyak anak usia sekolah dalam berperilaku telah meninggalkan tata krama dan sopan santun, seperti tutur kata yang kotor, tidak senonoh, berkelahi serta pelanggaran norma-norma umum. Bergaul dengan orang lebih tua kurang santun. Dengan melihat dan memperhatikan situasi tersebut, sudah seharusnya pemerintah, dunia pendidikan mengutamakan pembentukan karakter. Pendidikan karakter dilakukan melalui budaya sekolah yang ditanamkan sejak dini. (Jay)

 

Dr Ir Paiman MP (UPY Chancellor), Drs Kadarmanta Baskara Aji (Chairman of PGRI DIY), Prof Dr Sukadari MM, Prof Dr Sunarti MPd, Drs John Sabari MSi (Chairman of YP UPY Management), Armansyah Prasakti SH MH ( Chair of the YP UPY Trustees), taking a group photo after the inauguration. Foto: Jayadi Kastari.

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB