bantul

Edukasi Pencegahan Stunting Idealnya Dilakukan Sejak Remaja

Sabtu, 27 Januari 2024 | 10:30 WIB
Lurah Timbulharjo Sewon Bantul (kiri) menerima cinderamata dari STIKes Akbidyo. Foto Benny Kusumawan

KRjogja.com - BANTUL- Stunting sudah menjadi masalah nasional. Edukasi pencegahan stunting bukan hanya kepada ibu hamil, namun idealnya dilakukan sejak remaja. Untuk itu keberadaan Posyandu Remaja sangat penting, terlebih dengan konselor sebaya.

Hal itu dipaparkan Ketua STIKes Akbidyo Bdn Endang Khoirunnisa STTKeb MKes, pada penarikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Kebidanan Komunitas mahasiswa, Jumat (26/1/2024), di Aula Kalurahan Timbulharjo Sewon Bantul. Sebanyak 58 mahasiswa STIKes Akbidyo dari empat program studi kembali ke kampus setelah menyelesaikan KKN. Mereka telah melaksanakan program KKN selama empat Minggu (2-26 Januari) pada dua padukuhan di Kalurahan Timbulharjo.

Hadir pada penarikan tersebut Wakil Ketua I STIKes Akbidyo Istri Bartini SSiT MPH, Wakil Ketua II Dr Fitriani Mediastuti SSi MKes,  Lurah Timbulharjo Anif Arkham Haibar SPd, Carik Timbulharjo, Kamituwo Timbulharjo, Dukuh Bibis, Dukuh Ngentak, staf Puskesmas Sewon I, Penyuluh Lapangan KB Sewon, kader Posyandu dan lain-lain.

Menurut Bdn Endang, program KKN ini juga melaksanakan penyuluhan pencegahan stunting. Terlebih dengan adanya temuan dua kasus stunting di salah satu padukuhan di Timbulharjo. Diharapkan, apa yang telah dilakukan mahasiswanya bisa ditindaklanjuti oleh kader kesehatan setempat, maupun penyuluh lapangan Kapanewon Sewon.

Lebih lanjut Endang memaparkan, selain program kesehatan, mahasiswa juga melaksanakan program sociopreneur yang menjadi ciri khas KKN STIKes Akbidyo. Program ini untuk mendorong dan menstimulasi wirausaha berbasis masyarakat, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di Kalurahan Timbulharjo, warga diajarkan mengolah bahan pangan menjadi produk bernilai ekonomis lebih tinggi. Seperti, membuat minuman dari rempah-rempah, nugget tempe, puding daun kelor, snack sayuran dan sebagainya. Juga memanfaatkan limbah minyak goreng dibuat lilin beraroma terapi.

“Harapan kami, hal yang telah dirintis mahasiswa ini bisa dilanjutkan masyarakat,” harapnya.

Sedangkan Lurah Timbulharjo Anif Arkham mengatakan hasil kerja mahasiswa KKN STIKes Akbidyo selama empat minggu sangat luar biasa. Mereka melaksanakan KKN dengan asik, enjoy, namun hasilnya serius. Terbukti mahasiswa bisa langsung mendeteksi permasalahan yang muncul di padukuhan. Hasil temuan mahasiswa ini menjadi catatan dukuh dan kalurahan untuk ditindaklanjuti.

“Permasalahan stunting misalnya, apabila yang menyampaikan materi dari mahasiswa maka masyarakat bisa mudah menerimanya. Berbeda apabila kader kami yang menyampaikan,” kata Anif.

Dia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di periode berikutnya. Menurutnya permasalahan di masyarakat sangat kompleks dan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Terimakasih atas edukasi kesehatan kepada masyarakat. Juga pembentukan Posyandu Remaja, serta pemberdayaan UMKM di Timbulharjo,” pungkas Anif.(Ben)

 

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB