bantul

Bantul Kejar 176 Program Padat Karya

Minggu, 25 Februari 2024 | 05:30 WIB
Kepala Disnakertrans Bantul melakukan sosialisasi di Janten Ngestiharjo Kasihan. (Foto : Judiman)

Krjogja.com - BANTUL - Program Padat Karya di Kabupaten Bantul lewat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul yang sudah berjalan sejak belasan tahun, ternyata dapat dinikmati kemanfaatannya oleh masyarakat. Sesuai tujuan padat karya, yakni untuk mengurangi pengangguran, setengah pengangguran dan masyarakat miskin. Utamanya warga laki-laki maupun perempuan yang memiliki kemampuan untuk bekerja, pencari nafkah utama di keluarga dan tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan.

Selain itu untuk memupuk rasa gotong royong dan partisipasi masyarakat. Juga meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat, mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, perempuan, anak dan kelompok marginal. Karena itu program padat karya di Kabupaten Bantul terus berlanjut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Ayam di Jogja yang Buka Malam Hari

Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti SIP MPA memaparkan, program padat karya di Bantul tahun 2024 yang bersumber dari APBD Bantul saat ini mulai dikerjakan. Diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat di lokasi padat karya secara serentak sudah dilakukan pada Rabu (21/02/2024) dan Kamis (22/02/2024) mulai dilakukan pendistribusian material.

Program padat karya yang dikerjakan bersumber dari APBD Bantul 2024 ada 176 lokasi tersebar di 17 kapanewon wilayah Bantul, mulai digarap 8 Maret sampai 21 hari ke depan. Sehingga diharapkan sebelum Lebaran sudah selesai.

Sedangkan program padat karya dari DIY yang bersumber dari Dana Keuangan Khusus (DAK) saat ini masih dalam proses pengajuan proposal. Rencana dikerjakan setelah Lebaran, jumlahnya ada 300 lokasi.

Baca Juga: Volume Kendaraan Tinggi dan Genangan Air Penyebab Jalan Rusak

Anggaran dana untuk padat karya dari DAK DIY ada yang Rp 200 juta dan ada yang Rp 100 juta, yang dari APBD Bantul sebanyak 176 lokasi, untuk 15 lokasi Rp anggarannya 200 juta dan selebihnya Rp 100 juta. Tetapi dalam realisasinya projek yang dikerjakan masyarakat nilainya atau volume pekerjaan melebihi perhitungan anggaran yang sudah ditentukan.

"Karena masyarakat kepingin kualitas pekerjaan yang lebih baik dan tidak cepat rusak, sehingga masyarakat berani menambah anggaran dengan dana swadaya murni masyarakat," kata Tirul.

Bentuk pekerjaan pada umumnya pembuatan jalan dusun berupa jalan corblok, talut, bangket jalan maupun saluran irigasi. Menurut Tirul, saat melakukan sosialisasi di pedukuhan Janten RT 1, RT 2 dan RT 10, Ngestiharjo Kasihan, program padat karya merupakan contoh kebudayaan yang adi luhung, melestarikan kebiasaan gotong royong.

Karena program padat karya merupakan projek yang dikerjakan sendiri, dipakai sendiri dan dirawat sendiri. Maka warga yang memperoleh pekerjaan padat karya selalu mengerjakan dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan.

Kepala Disnakertrans Bantul mengaku, dengan seringnya melakukan sosialisasi langsung datang ke rumah masyarakat sehingga hubungan masyarakat menjadi seperti saudara. "Kalau warga ada yang punya gawe saya sering diundang dan saya upayakan datang," pungkas Tirul. (Jdm)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB