Krjogja.com, Bantul - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kasihan Kabupaten Bantul membangun pondok pesantren megah di tengah kampung Jagan RT 03, Padukuhan Gedongan, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Upacara peletakan batu pertama pesantren yang diberi nama Muhammadiyah Qur'an school (MQS) ini, berlangsung Minggu (12/5/2024).
Kegiatan tersebut dikemas dalam pengajian akbar yang digagas PCM Kasihan dan dihadiri ribuan kaum muslimin, utamanya warga persyarikatan Muhammadiyah di Kapanewon Kasihan dan sekitarnya. Pesantren Muhammadiyah ini menempati tanah wakaf dari Ny Suwuh, warga setempat seluas 1.507 meter persegi.
Baca Juga: Inilah Lima Fakta Menarik Objek Hoag, Galaksi Paling Misterius di Alam Semesta
Diperkiran biaya pembangunan MQS menelan dana Rp 4 miliar. Sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir dan melakukan peletakan batu pertama, diantaranya anggota terpilih Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DIY Ahmad Syauqi Soeratno.
Menurut pengurus Muhammadiyah setempat, Purwono MA, kelak selain penghafal Alquran, pondok pesantren Muhammadiyah ini juga membuka pendidikan formal setingkat SMP. Harapannya melahirkan siswa yang mumpuni dan hafidz.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah Ungkapkan Rasa Haru
Ketua Lembaga Pemberdayaan Cabang-Ranting Pembinaan Masjid (LPCR-PM) PP Muhammadiyah, Jamaludin Ahmad SPsi saat memberikan tausiah mengatakan, beragama Islam itu harus dipraktikkan, yakni bagaimana bisa mengamalkan ajaran agama dengan 'sumringah' (gembira).
Dengan cara seperti itu, umat Islam menjadi maju dan penuh semangat. "Kalau kita selalu gembira dalam beribadah, beramal saleh dan melaksanakan perintah agama, hidup akan menjadi sehat," ujarnya, seraya berpesan agar umat Islam jangan suka menyakiti orang lain.
Baca Juga: Pulang dari Beli Rokok Dikeroyok Orang Tak Dikenal
Ustaz Jamaludin memuji keluarga Ny Siwuh, yang telah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan pesantren ini. MQS nantinya untuk menyenangkan anak anak yang menuntut ilmu agar bahagia dan menjadi anak yang tidak hanya pintar, tapi juga berakhlak mulia dan beradab. (Obi)