Krjogja.com - Bantul - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul mematok target,produksi padi tahun 2024 mencapai 189.165 ton gabah kering giling. Dibanding tahun sebelumnya, diangka 183.965 jumlah tersebut tentu jauh lebih tinggi. Sementara efek elnino memang berpengaruh dibeberapa daerah lahan tadah hujan. Karena baru bisa tanam Bulan Februari 2024, padahal mestinya Bulan Oktober -Desember 2023.
"Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya potensi panen padi. Karena pada musim hujan hanya bisa tanam 1 kaki dari seharuanya ada yang bisa 2 kali. Situasi tersebut harus disikapi dengan peningkatan Indeks Pertanaman (IP)," ujar Pengawas Mutu Hasil Pertanian DKPP Kabupaten Bantul Yohanes Arybowo, SP, Rabu (29/5).
Dijelaskan, langkah kongkrit dari peningkatan Indeks Pertanaman diantaranya diigencarkannya penggunaan pompa, gerakan penanaman di lahan wedi kengser. Termasuk didalamnya gerakan tanam, untuk memotivasi petani segera tanam. Selain itu dari dinas berupa menjaga potensi produktivitas dengan gerakan pengendalian hama dan penyakit tanaman.
"Selain menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian , tidak kalah penting dari semua gerakan itu ialah pengendalian hama dan penyakit pada berbagai komuditas pertanian. Hal tersebut sangat penting bagi dilakukan karena serangan hama penyakit menentukan tinggi rendahnya produksi hasil pertanian," ujar Arybowo.
Dijelaskan, pihaknya mendorong agar petani menanam varietas padi tahan wereng, termasuk melakukan perguliran tanaman. Sedang khusus daerah beririgasi dikembangkan penananman menggunakan varietas genjah. "Diharapkan dengan kegiatan tersebut dapat menambah tanaman padi untuk meningkatkan potensi panen padi," ujarnya. (Roy)