bantul

UPY Panen Padi Sistem Salibu, Realisasi Teknologi Berbasis Kearifan Lokal

Minggu, 2 Juni 2024 | 20:24 WIB
Dari kiri ke kanan: Dr Ir Paiman MP, Sukirman, Armansyah Prasakti SH MH dan Subarta tunjukkan hasil budidaya panen padi sistem Salibu. (Jayadi Kastari)


Krjogja.com - BANTUL - Budidaya padi sistem Sekali Tanam, Panen Berulang-ulang (Salibu) merupakan modifikasi budidaya padi sistem ratun (ratoon) dan pernah dikembangkan ke beberapa daerah di Indonesia. Budidaya padi sistem Salibu dapat menghasilkan produksi gabah sekitar 60% hasil tanaman induk.

"Teknologi budidaya padi sistem Salibu merupakan salah satu teknologi berbasis kearifan lokal yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan bahan pangan serta membantu dalam mendorong ketahanan dan keamanan pangan di Indonesia," kata Dr Ir Paiman MP, Rektor Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) saat Panen Raya Padi Sistem Salibu di RT 08 Keloran, Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu (01/06/2024).

Baca Juga: Argomulyo Juara Turnamen Sepakbola TGP Cup 2 2024 Piala Lurah Margoluwih

Hadir dan berdialog langsung dengan petani, mahasiswa Pertanian UPY antara lain, Armansyah Prasakti SH MH (Ketua Pengurus Yayasan Pembina UPY), Subarta (Panewu Kasihan Bantul), Sukirman (Ketua Kelompok Tani Randu Watangan Keloran Tirtonirmolo), Budi Astuti SST (Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kapanewon Kasihan), Dra Nurhayati (Balai Penyuluh Pertanian Kapanewon Kasihan).

Menurut Paiman, teknologi budidaya padi sistem Salibu secara nyata dapat meningkatkan produktivitas lahan per tahun. Padi sistem Salibu memiliki keunggulan yaitu umur panen relatif lebih pendek, kebutuhan air lebih sedikit, dan biaya produksi rendah. Biaya produksi dapat ditekan sekitar 45% dibandingkan budidaya sistem tanam pindah (transplanting), karena tidak ada lagi biaya untuk pengolahan tanah, pesemaian dan penananam sehingga pendapatan petani meningkat.

Baca Juga: 372 PKD Kabupaten Magelang Dilantik, Pastikan Tak Ada Pelanggaran Regulasi

"Namun, budidaya padi sistem Salibu belum banyak mendapat perhatian untuk dibudidayakan oleh masyarakat petani di Indonesia," ujar Paiman yang juga dosen di Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPY.

Dijelaskan, budidaya padi sistem Salibu merupakan budidaya padi dari mata tunas yang tumbuh dari batang sisa, setelah dipotong saat panen. Tunas muncul ada didekat permukaan tanah dan berakar. Selanjutnya, perakaran baru dari tunas anakan berfungsi menyerap hara dari sekitarnya sehingga suplai unsur hara tidak tergantung lagi pada batang tanaman induk sebelumnya. Tunas anakan baru segera membentuk anakan seperti padi tanaman tanam pindah.

Baca Juga: 25 Tahun Terus Tumbuh Tuk Bangun Asa, Ini Sederet Komitmen PNM Peduli Bangun Negeri

Budidaya padi sistem Salibu memungkinkan dapat memanen padi sebanyak 3-4 kali per tahun. Manfaat budidaya padi sistem Salibu semakin besar karena dapat memperpendek periode panen tanaman, menghemat berbagai sumber daya seperti air, tenaga kerja, pembibitan dan persiapan lahan serta periode pertumbuhan tanaman yang pendek. Ditegaskan Paiman, sampai sekarang belum banyak kajian hasil penelitian terkait teknologi budidaya padi sistem Salibu.

"Terutama yang membahas respons pertumbuhan dan hasil padi Salibu terhadap tinggi pemotongan batang tanaman induk setelah panen dari varietas yang berbeda." tandasnya.

Baca Juga: Tampil di Miss Pree Teen Star International Thailand, Kirana Aulia Meisya Promosikan Batik dan Kebaya

Sedangkan Armansyah Prasakti SH MH mengatakan, upaya Fakultas Pertanian UPY, Kolompok Tani Randu Watangan Tirtonirmolo dukungan Pemkab Bantul, layak untuk diapresiasi.

"Budidaya padi sistem Salibu layak untuk diapresiasi. Ini bentuk inovasi bidang pertanian. Budidaya padi sistem Salibu ini realisasi dari MoU dengan Pemkab Bantul ditandatangi Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih dengan Rektor UPY Dr Paiman MP di kampus UPY, Rabu 13 Oktober 2021," ucapnya.

Sementara itu, Subarta, Budi Astuti juga Sukirman berharap, inovasi budidaya padi sistem Salibu terus dikembangkan di kawasan Bantul jadi lumbung pangan. "Kami sudah lihat sendiri, hasil padinya sangat bagus." kata Subarta. (Jay).

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB