Krjogja.com - BANTUL - Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan Closing Ceremony Mahasiswa Asing/Internasional di lantai 10 Kampus 4 UAD, Ringroad Selatan Bantul, Selasa (04/06/2024). Hadir dan memberi pengantar Afit Istiandaru SPd MPd (Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri) dan Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT.
Dalam kesempatan itu, Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT berdialog langsung dengan Eissa Thabir Mohamed Matar (mahasiswa dari Sudan program Darmawisata), Bi Shuangjie (mahasiswa dari Cina program 2 +2) mewakili mahasiswa asing serta menyampaikan kesan-pesan selama studi di UAD.
Baca Juga: Inilah, Deretan Laptop ASUS AI yang Diperkenalkan di Yogyakarta
Afit Istiandaru dalam sambutan mengatakan, sebanyak 47 mahasiswa asing mengikuti Closing Ceremony secara luring dengan menggelar pentas budaya, seni dan bahasa bertajuk 'Malin Kondang'. "Sebanyak 47 mahasiswa menyelesaikan studinya di UAD tersebar di beberapa program studi," ujarnya. Dari 47 mahasiswa asing antara lain dari Malaysia, Timor Leste, India, Cina, Sudan, Mesir, Korea Selatan, Thailand.
Afit Istiandaru menyebutkan, tujuan utama Closing Ceremony memberikan wadah bagi mahasiswa internasional untuk mengaplikasikan ilmu, penguasaan materi selama di UAD, baik penguasaan bahasa Indonesia, budaya lokal maupun kesenian. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat persahahatan antara mahasiswa lokal dan internasional.
Baca Juga: Industri Gim Nasional Butuh SDM dari Pendidikan Vokasi
Sedangkan Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT dalam sambutannya antara lain mengatakan, setelah testimoni atau dialog langsung dengan mahasiswa asing sudah seperti yang diharapkan. Meski demikian perlu ditingkatkan, misalnya kampus 1-B Jalan Kapas nantinya perlu ada Global Lounge untuk mahasiswa asing. Global Lounge yakni ruang ramah, nyaman untuk berbincang, pusat keragaman asing - global, pertukaran lintas budaya, bisa untuk perdebatan ide-ide kreatif-inovatif. Harapannya, mahasiswa punya kawasan sendiri untuk berinteraksi dengan sesama mahasiswa asing lain negara juga mahasiswa Indonesia. "Interaksi ini penting agar terjadi sinergitas," katanya.
Sebelumnya disampaikan Muchlas, spirit mengembangkan potensi, selain akademis perlu dibuatkan program kreatif, inovatif. Dosen dan pengampu melakukan pendampingan mahasiswa asing. "Kami ingin begitu mahasiswa asing kuliah di UAD, potensi dan kompetensi terus terasah secara maksimal, sehingga ketika program berakhir seperti ini siap bekerja sesuai disiplin ilmu yang ditekuni juga punya kompetensi bahasa, seni dan budaya." tandasnya.(Jay).