KRjogja.com - BANTUL - Perhimpunan Pecinta Alam Mandala Yogyakarta menggelar aksi peduli lingkungan. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk pelepasan tukik di pantai Goa Cemara Kapanewon Sanden Kabupaten Bantul.
Gerakan tersebut sebagai salah satu upaya pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistemnya. Sementara konservasi penyu Pantai Goa Cemara mencatat, hingga Juni 2024, sekitar 70 ribu telur penyu berhasil diselamatkan dan dibawa ke penangkaran.
Koordinator Perhimpunan Pecinta Alam Mandala Yogyakarta, Arif Budiyanto mengatakan, sejak diberdiri tahun 1976 sejauh ini fokus dalam kegiatan pecinta alam mendaki gunung.
"Sejak berdiri tahun 76 itu perhimpunan ini aktif sampai dekade tahun 90an. Tetapi silaturahmi terus kita jaga sampai sekarang ini," ujar Arif. Oleh karena itu, perhimpunan mengadakan reuni setelah sekian lama tidak bertemu.
Reuni tersebut diisi dengan kegiatan peduli lingkungan. Salah satunya dengan melepasliarkan tukik.
Sehingga yang ikut berpartisipasi tidak sebatas dari anggota perhimpunan, lebih dari itu. Bahkan anak cucu juga ikut ambil bagian dalam pelepasan tukik.
"Kami sejak awal berdirinya merupakan perhimpunan pecinta alam, artinya spirit untuk menjaga kelestarian alam beserta isinya selalu terjaga dalam diri kami," ujar Arif.
Sementara pengelola Konservasi Penyu Pantai Goa Cemara, Yatiman mengatakan, sampai bulan Juni tahun 2024 ini setidaknya 73 sarang tukik bertelur berhasil diselamatkan. Diperkirakan 70 ribu telur masuk dikonservasi.
Sejauh ini tantangan terbesar dari upaya pelestarian tukik diantaranya serangan hewan liar. Terjadinya abrasi, sehingga penyu kesulitan untuk bertelur.
"Semua telur kita ambil untuk dibawa ke konservasi untuk ditetaskan. Bila tidak kita ambil telur dan dibiarkan dialam terbuka berpotensi dimangsa hewan lainnya," ujar Yatiman.(Roy)