Krjogja.com - BANTUL - Mahasiswa Magister Manajemen (MM) Univeritas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) Angkatan 14 menyelenggarakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) di Masjid Miniatur Baiturrahman Aceh Ringroad Selatan, Bantul, Sabtu (13/07/2024).
Weni Widyawati, Ketua Pelaksana sekaligus perwakilan mahasiswa MM-UAD mengatakan, Prodamat kali ini dengan menyelenggarakan kegiatan Praktik Rukti (Merawat) Jenazah sesuai Syariat Ajaran Islam dan Muhammadiyah dengan menghadirkan narasumber ustadz Irfan Nurudin SThI MSI. Kegiatan ini diikuti ibu-ibu Jemaah Majlis Taklim Maratus Sholikhah. "Kegiatan ini merupakan tugas untuk bisa memberikan kegiatan berkesinambungan antara mahasiswa dengan masyarakat setempat," ujarnya, Minggu (14/07/2024).
Sementara itu, Sukinem selaku Ketua Jemaah Maratus Sholikhah menyatakan masyarakat setempat saat merawat jenazah masih bervariasi, memandikan mengkafani jenazah. Sebagian diserahkan Rois, sebagian lagi yang menangani masyarakat setempat. Ada pula masyarakat setempat memiliki tim perawat jenazah putra dan sudah ada tim perawat jenazah putri.
Baca Juga: Gowes Susur Kampung dan Sungai
Sedangkan Dr Sukardi MM dalam sambutannya sebagai Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan mewakili Kaprodi MM - UAD menyatakan, mahasiswa perlu bergandengan tangan dengan masyarakat dan menyelenggarakan kegiatan yang dibutuhkan masyarakat, memenuhi permintaan masyarakat. "Kita perlu berlatih menjadi pelayan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Irfan Nurudin SThI MSI selaku Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD dan anggota Majlis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY menyampaikan, berdasarkan pengamatan para rohaniawan di rumah sakit terdapat tujuh tanda orang sakit yang sudah akan meninggal. Tanda-tanda itu, orang sering mengigau bertemu orang-orang yang sudah meninggal, telinga lunglai, kaki dingin mengeluarkan keringat, bagian tubuh jika ditekan lama tidak kembali, bagian tubuh dicubit tidak terasa sakit, pupil mata tidak merespons, kalau mendengkur/ngorok berbusa serta denyut nadi melemah.
Baca Juga: Dikhawatirkan Bisa Membebani Masyarakat, Pembatasan BBM Bersubsidi Butuh Pertimbangan Matang
Diingatkan Irfan Nurudin, jika merawat orang sakit dan menemui seseorang semacam itu, supaya ia bisa khusnul khotimah, orang segera ditalkin, ialah dituntun dibisiki supaya mengucapkan Laailaahaillallah, atau kalimah toyibah lainnya.
Jika sudah meninggal supaya sabar dan secara tenang, mata si mayat dipejamkan, mulut dikatupkan, tangan disedekapkan, kaki diluruskan dan ditutup kain. "Kabarkan keluarga dan tetangga terdekat untuk perawatan selanjutnya. Memandikan, mengkafani, menshalatkan dan memakamkan." ujarnya. (Jay).