bantul

Peringati Hari Anak Nasional dan Penutupan MPLS 2024, SDN Banyuripan Gelar Pawai Merti Budaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 19:45 WIB
Pembukaan kegiatan SDN Banyuripan Merti Budaya. Foto: Istimewa

 

Krjogja.com, BANTUL - Memperingati Hari Anak Nasional dan Penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2024, SD Negeri Banyuripan, Kenalan Bangunjiwo Kasihan Bantul melaksanakan kegiatan pawai bertema 'SDN Banyuripan Merti Budaya', Jumat (26/7/2024). Rangkaian kegiatan lainnya yaitu rahap makanan tradisional dan permainan tradisional.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah, guru, murid dan didukung oleh komite sekolah dan para orang tua siswa. Turut hadir istri Wakil Bupati Bantul, Dwi Pudyaningsih SSn yang sekaligus melepas pawai, Panewu Kasihan Subarta SSos MSi, Ketua Korwil Kasihan Sri Nurhadi SPd dan Kepala SDN Banyuripan Hery Purnomo SPd.

Koordinator kegiatan, Bangkit Setiyaji menjelaskan, sebelum pawai, diadakan ritual merti budaya. Diawali dengan mendoakan air yang diambil dari Sendang Banyuripan, kepyur sesaji gunungan, bunga, biji-bijian untuk menyucikan persembahan. Kemudian, membagikan air ke dalam botol yang nantinya akan digunakan untuk menyiram pepohonan di jalan, membagikan bunga yang akan ditaburkan di jalan dan pelantunan tembang.

Menurut Bangkit, SDN Banyuripan dengan semangat berkarakter, berbudaya, dan berkarya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keragaman dan budaya serta kelestarian lingkungan dalam pembelajarannya. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya kaitan erat antara budaya dan alam yang menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan dan pembelajaran yang memerdekakan serta imajinasi dalam menghasilkan karya-karya.

"Dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional, seluruh siswa beserta guru dan orang tua bersinergi untuk mengaktualisasikan semangat ini dengan menggelar kegiatan SDN Banyuripan Merti Budaya," kata Bangkit kepada Krjogja.com, didampingi Isyani (guru).

Lebih lanjut dikatakan Bangkit, kegiatan ini tidaklah sebatas ritual fisik berpawai saja namun juga tetap terdapat penanaman landasan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal yang dijaga selama ini sebagai wujud kesadaran akan berbagai macam aspek literasi yang diperlukan anak dalam kehidupan.

"Simbol-simbol dan sesaji berupa aruman, bebungaan, biji-bijian, air Sendang Banyuripan, serta ragam rupa kostum yang digunakan sebagai tanda kekayaan falsafah budaya yang diinternalisasi pada diri dan budi setiap anak bahwa doa dan usaha yang dilakukan ditujukan untuk Memayu Hayuning Bawana dan manunggaling kawula Gusti," pungkasnya.

Dengan kata lain, SDN Banyuripan ingin semua anak-anaknya mendapat insight yang kuat mengenai kesadaran menjaga lingkungan sekitar, yang menjadi sumber kehidupan dan pembelajaran, yang sekaligus menjadi perwujudan penghormatan kepada Sang Pencipta-Tuhan Yang Maha Esa. (Dev)

 

 

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB