KRjogja.com - BANTUL - Puskesmas Dlingo II Bantul melakukan pemeriksaan kesehatan bagi siswa putri SMP hingga SMA sederajat secara bergantian, untuk skrining anemia. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun, sedangkan Senin (5/8/2024) dilakukan di MTsN 8 Dlingo. Ada 68 siswa putri yang menjalani pemeriksaan di sekolah tersebut.
Kepala Puskesmas II Dlingo, Siswanto SSt MS menjelaskan, skrining anemia di sekolah bertujuan untuk deteksi dini anemia pada remaja putri. Anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah rendah atau dibawah normal. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen untuk diedarkan dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia dapat diketahui melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin. Nilai normal kadar hemoglobin pada remaja putri yaitu 12 g/dL.
Baca Juga: Pilkada Kota Yogyakarta, Survei MSCI Sebut Semua Calon Berpotensi
Deteksi dini anemia perlu dilakukan untuk mengurangi dampak anemia seperti penurunan kekebalan tubuh, konsentrasi, prestasi dan produktivitas, yang ditandai dengan kondisi tubuh lemah, letih, lesu, lelah, lalai atau 5 L, atau mudah mengantuk, sulit konsentrasi, sering pusing, mata berkunang-kunang, pucat pada wajah, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan.
Remaja putri yang anemia beresiko menjadi calon ibu yang anemia. Ibu yang anemia beresiko tinggi mengalami kematian ibu melahirkan, bayi prematur, Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Baca Juga: Pasukan Hantu Maut, Pejuang dari Prawirotaman
Karena itu perlu adannya edukasi tentang anemia dan skrining anemia serta pemberian tablet tambah darah bagi mereka yang memerlukan setelah dilakukan pemeriksaan.
"Skrining Anemia bagi siswa putri SMP sederajat bertujuan untuk deteksi dini anemia pada remaja putri. Anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah rendah atau dibawah normal. Hasil yang diharapkan, kelak menjadi ibu yang sehat. Karena itu kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi dengan pihak sekolah maupun pemerintah setempat," pungkasnya. (Jdm)