KRJogja.com - BANTUL - Sukito (36) warga Wonotingal Srandakan Bantul, akhir- akhir ini namanya melejit setelah hasil karya seninya berupa lukisan tempel tiga dimensi dipamerkan di Malioboro Mall yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bantul.
Usai mengikuti pameran ia banyak menerima order karya seninya yang bahan bakunya dari kayu limbah laut yang berserakan di pantai selatan. Sukito sendiri hanya mengenyam pendidikan SD, tetapi Sukito mempunyai talenta seni yang tidak diperoleh pendidikan formal.
Sukito merupakan seniman otodidak atau self-taught artist merupakan seseorang yang mampu menghasilkan karya seni secara profesional tanpa dibekali latar belakang pendidikan seni formal dari instansi seperti sekolah menengah kejuruan, universitas, atau perguruan tinggi.
Tetapi faktanya seniman yang belajar secara otodidak mungkin sama suksesnya dengan seniman yang terlatih di sekolahan.
Berawal tahun 2019 saat Covid-19 mengamuk di Bantul, istri Sukito meninggal menjadi salah satu korban Vovid. Tetapi kesedihan Sukito tidak berlarut- larut, bahkan Sukito malah bangkit berkarya.
Ketika Sukito mencari kayu limbah pantai selatan untuk kayu bakar, muncul ide dari benaknya, bahwa kayu - kayu yang berserakan di pantai itu mempunyai bentuk-
bentuk yang unik dan seni. "Jika disusun akan menjadi seni gambar tiga dimensi ( 3D)," kata Sukito dalam hati waktu itu.
Kemudian sampai di rumah ia mencoba menyusun potongan- potongan kayu limbah laut itu. Tidak hanya sehari dua hari Tukito bisa menyusun limbah kayu itu menjadi lukisan.
Setelah beberapa bulan karya seni 3D hasil tangan terampil Tukito menjadi sempurna.
Awalnya Sukito tidak berfikir mau diapakan atau mau dijual kemana hasil karyanya itu. Tetapi kemudian karya seni Sukito itu diketahui oleh Karang Taruna Wonotinggal yang dimotori Ikhsan Nurdin dan diikutkan dalam pameran Kriya Dekranasda Bantul di Malioboro Mall.
Ternyata karya seni Sukito menjadi daya tarik pengunjung . Sekarang Sukito banyak menerima order karya Seni Sukito dengan dipatok harga minimal Rp 3 juta.
Kini Sukito lebih rajin menyelesaikan pesanan order karya seninya di rumahnya beralamat Wonotingal Craft Srandakan Bantul.
Sukito ditemui awak media Selasa (6/8) bersama Panewu Srandakan Sarjiman mengaku, masih banyak kendala untuk pengembangan usahanya, diantaranya peralatan , karena saat ini yang dipakai untuk bekerja masih mengandalkan alat tradisional berita tatah, gergaji dan pethel. ( Jdm )