KRJogja.com, BANTUL - Pasangan calon (paslon) Bupati Bantul dan calon Wakil Bupati Bantul, Untoro Hariadi dan Wahyudi Anggoro Hadi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul pada Kamis (29/8) malam.
Untoro dan Wahyudi diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan partai non parlemen. Untoro Hariadi dan Wahyudi kian optimis menatap Pilkada Bantul setelah mendapat dukungan penuh dari elemen Kiai.
"Kami garis bawahi kembali bahwa pertolongan Allah nyata adanya melalui tangan PAN dan PBB. Apapun hakekatnya kedaulatan rakyat dan suara rakyat Bantul didengarkan PAN dan PBB," ujar Untoro.
Amanah dari PAN dan PBB tidak akan disia-siakan dan akan diabdikan bagi kemajuan Bantul. Karena Untoro berani jujur mengakui dalam waktu satu dekade ini Kabupaten Bantul mengalami stagnasi.
"Kami berdua akan memulihkan kembali Bantul, setiap orang Bantul bangga menjadi warga Bantul,"ujarnya.
Bantul mesti setara dan lebih baik dari daerah lain. Bantul punya syarat cukup untuk menjadi kabupaten terbaik sebagaimana yang diamanatkan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X yang punya misi bahwa Bantul jadi teras utama ketika Yogya menghadap selatan.
Sementara Cawabub Bantul, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan mandat yang diterima untuk mengikuti pilkada Bantul 2024 adalah mandat rakyat.
"Hari amanat dari rakyat tanpa menafikan PAN dan PBB harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Dengan bersama kita bisa mewujudkan Bantul menjadi ruang hidup yang bermartabat bagi seluruh warga Bantul," ujarnya.
Dijelaskan, menjadikan Bantul sebagai arena demokratisasi politik dimana masyarakat punya kesempatan dalam menentukan arah pembangunan di Kabupaten Bantul.
Dijadikan demokratisasi ekonomi sehingga masyarakat Bantul akses untuk memanfaatkan sumber daya ekonomi di Bantul.
Sementara Pengasuh Ponpes Amumarta, KH Jawis Masruri mengatakan kehadirannya di KPU Bantul memang diundang untuk memimpin doa.
“Saya diundang disini untuk memberi doa, pertama agar proses pendaftaran pasangan calon diterima di KPU dan lolos verifikasi. Pak Untoro teman, Mas Wahyudi itu santri saya sejak kelas 2 SMA," ujar KH Jawis Masruri.
Kiai Jawis tentu berharap agar Untoro -Wahyudi bisa memenangkan Pilkada Bantul.
Ketua KPU Bantul, Joko Santosa mengatakan, persyaratan pencalonan dan syarat calon, Untoro Hariadi dan Wahyudi Anggoro Hadi yang diusung PAN dan PBB diterima dan dipenuhi.
Proses selanjutnya KPU Bantul menyerahkan surat pengantar pemeriksaan kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan jadwal pada hari Jumat (30/8).
Sedang Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kabupaten Bantul, Wildan Nafis SE, membeberkan secara gamblang alasannya menarik dukungan dari paslon Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta dalam Pilkada Bantul. Wildan mengatakan, berdasarkan kalkulasi peluang kemenangan. Sehingga PAN memutuskan mengusung Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi.
"Didalam dunia politik sudah hal biasa perubahan-perubahan politiknya," ujar Wildan kepada wartawan di Kantor KPU Bantul, Kamis (29/8) malam.
Penarikan dukungan Halim-Aris sudah berdasarkan hitungan politik. Hasilnya PAN Bantul memilih mengusung pasangan baru untuk Pilkada Bantul.
Untoro merupakan akademisi, dosen Universitas Janabadra. Sedangkan Wahyudi adalah Lurah Panggungharjo, Sewon, Bantul.
Duet Untoro -Wahyudi diusung dua partai politik, yakni PAN dan PBB. Dalam pemilu kemarin PAN meraup 43.750 suara dan PBB 11.053 suara, totalnya 54.803 suara sah. (Roy)