bantul

195.364 anak di Bantul Jadi Sasaran Imunisasi JE

Rabu, 4 September 2024 | 05:05 WIB
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara melakukan kick off imunisasi Japanese Encephalitis (JE). (sukro riyadi)


Krjogja.com Bantul - Pemerintahan Kabupaten Bantul melalui Dinas Kesehatan melaksanakan kick off imunisasi Japanese Encephalitis (JE), Grand Rohan Banguntapan, Selasa (3/9). Program tersebut untuk mencegah penyakit JE atau penyakit radang otak. Lunching dilakukkan Sekda Bantul, Agus Budi Raharja.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara mengatakan, kick off imunisasi Japanese Encephalitis (JE) tidak hanya di Bantul. Tetapi serentak di Daerah Istimewa Yogyakarta. "Sasaran kick off itu untuk anak-anak usia 9 bulan sampai 15 tahun. Untuk Bantul sasarannya sejumlah 195.364 anak. Kemudian introduksi imunisasi JE dilaksanakan dua bulan atau pada 3 September-31 Oktober 2024," ujarnya.

Menurutnya, selain di Grand Rohan pelaksanaan imunisasi JE akan dilakukan di masing-masing Puskesmas dengan sasaran selama dua bulan dan itu bersifat gratis. Dengan pelaksanaan imunisasi JE untuk mencegah penyakit JE atau penyakit radang otak. Dijelaskan, penyakit tersebut merupakan suatu penyakit yang disebabkan virus yang bersumber dari binatang dan ditularkan oleh nyamuk culex.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Bantul Siapkan 1001 Lampion di Laguna View Pantai Depok

"Berdasarkan data Kemenkes RI terdapat 143 kasus JE tersebar di 11 provinsi Indonesia selama 2014-2021. Di DIY sendiri sudah terjadi 13 kasus, tetapi untuk Kabupaten Bantul belum ditemukan kasus JE," ujarnya.

Agus menjelaskan, gejala bagi orang terkena JE biasanya mengalami gejala berupa demam tinggi mendadak, dan gejala kejang, kekakuan otot.

"Lalu terdapat kelemahan anggota badan (flaccid), dan penurunan kesadaran selama kurang lebih 1-3 minggu, bahkan bisa terjadi kematian," jelasnya.

Sedangkan Case Fatality Rate (CFR) penyakit ini sebesar 11 persen, dengan angka tertinggi pada anak usia kurang dari 10 tahun. "Saat ini belum ada obat untuk penyakit Japanese Encephalitis, namun penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi (PD3I),"ujarnya.

Sementara Sekda Bantul, Agus Budi Raharja berharap segenap Forkopimda, panewu, lurah hingga tokoh masyarakat serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama, bersinergi dan berkolaborasi untuk mensukseskan imunisasi JE. "Imunisasi JE untuk yang pertama menyasar anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun dan yang kedua menyasar anak usia 10 bulan hingga 15 tahun,"jelas Agus Budi Raharja.

"Pemkab Bantul pernah berhasil menanggulangi COVID-19 yang begitu dahsyat sehingga hari ini urusan imunisasi JE harusnya lebih sukses, lebih lancar dan lebih melindungi anak-anak kita generasi yang akan datang," kata Agus Budi. (Roy)

 

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB