Krjogja.com - Bantul - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul menggelar sosialisasi Penyajian dan oenyebarluasan informasi data sejarah (Pelita Semesta) melalui Website dan/atau media sosial) Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Kamis, (31/10). Program tersebut sebagai upaya menginformasikan keberadaan sejarah di Bantul. Dalam program itu dinas juga melibatkan pemerhati sejarah, dosen sejarah untuk menjaga keakuratan data.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana mengatakan, kegiatan Pelita Semesta merupakan upaya publikasi sejarah lokal yang ada di Kabupaten Bantul. "Media sosial menjadi pilihan sebagai sarana publikasi. Karena dapat diakses kapan saja, dimana saja oleh siapa saja. Kegiatan ini juga sebagai media edukasi sejarah yang efektif," ujar Yanatun.
Proses kegiatan dimulai dari pendokumentasian, mencari data sejarah, serta berkoordinasi dengan pemerhati sejarah, dosen sejarah. Tahapan tersebut sudah dilalui dengan mendapatkan data yang disampaikan akurat.
Baca Juga: OJK Terbitkan POJK Tentang Integritas Pelaporan Keuangan Bank
"Saat ini, tema masa kolonial meliputi pabrik gula dan stasiun yang akan dipublikasikan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Diharapkan Pelita Semesta dapat dilakukan secara rutin sebagai sarana publikasi, edukasi, dan pendokumentasian sejarah di Kabupaten Bantul," jelas Yanatun.
Dalam sosialisasi Pelita Semesta dihadiri perwakilan kapanewon dan kalurahan di Bantul, Ketua Komunitas Roemah Toea, perwakilan PG Madukismo, serta struktural dan karyawan Dinas Kebudayaan. Banyak catatan sejarah masih ada di masyarakat, yang dapat didokumentasikan untuk pelestarian sejarah lokal di Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Hardjuno Wiwoho: Perlindungan Buruh Jadi Prioritas Utama dalam Kepailitan PT Sritex
"Pelita Semesta menjadi potongan kecil sejarah dari Bantul dan sebagai upaya edukasi sejarah bagi generasi muda, melalui media sosial,"(Roy)