Krjogja.com - BANTUL - ratusan apoteker dari lima kabupaten/kota di DIY menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) di Aphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu (15/12/2024). Dalam rapat tersebut, apoteker juga membahas penanganan wabah gondongan atau penyakit gondongan yang beberapa waktu terakhir banyak terjadi.
Ketua Panitia Pelaksana, Deddy Setyono mengatakan, dalam rapat kerja dilaksanakan seminar dengan beberapa pembahasan, salah satunya terkait Gondongan. Ditekankan terutama observasi gondongan, edukasi pasien gondong, serta implementasi UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Museum di Jogja yang Cocok untuk Liburan Nataru
“Kami mencoba hal baru, biasanya Rakercab dilaksanakan masing-masing PC, hari ini kami laksanakan dalam satu waktu, diikuti lima PC kabupaten/kota di DIY. Kami membahas strategi hal-hal dalam upaya kami melakukan pengabdian pada masyarakat,” ungkapnya.
Deddy menuturkan Rakercab lima kabupaten/kota di DIY menjadi wujud kekompakan profesi apoteker di DIY. Saat ini diketahui ada berbagai macam organisasi yang menampung para profesi apoteker
Terkait seminar yang membahas wabah Gondongan, Deddy menyampaikan para apoteker berkomitmen memperbaharui kemampuan serta pengetahuan terkait penyakit tersebut. Terlebih lagi belum semua masyarakat memahami obat-obatan yang tepat untuk penanganannya.
Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs MU Liga Premier Inggris, 15 Desember 2024
“Karena masyarakat belum semuanya paham, apa sih obat yang bagus untuk penyakit ini (gondongan),” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah (PD) IAI DIY, Hendy Ristono, mengatakan Rakercab dalam satu waktu ini merupakan invasi dari PD IAI DIY dan PC IAI kabupaten/kota.
Selain lebih efisien, Rakercab juga lebih berdampak luas bagi para anggota IAI se-DIY.
“Kami menjadi semakin kompak, semakin solid, memiliki nafas yang sama untuk membantu masing-masing anggota. Rakercab kali ini juga menjadi momentum para anggota IAI masing-masing daerah untuk menambah ilmu, sekaligus evaluasi kegiatan selama satu tahun kepengurusan,” tambahnya. (Fxh)