BANTUL, KRJogja.com – Ajang bergengsi Manembayo Research Competition (Marco) kembali digelar di Aula MAN 4 Bantul, Sabtu (18/1). Kompetisi tahunan yang dikenal sebagai wadah pengembangan bibit unggul di bidang riset ini menjadi momen penting bagi madrasah-madrasah riset di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada kompetisi Marco#3 tahun ini, MTsN 2 Bantul berhasil meraih posisi runner-up dalam kategori jenjang MTs, menunjukkan kemampuan riset dan inovasi siswanya.
Kompetisi ini bertujuan untuk menjaring bakat riset di tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, sekaligus memperkenalkan MAN 4 Bantul sebagai madrasah berbasis riset yang kuat. Dalam pelaksanaannya, Marco tahun ini menyeleksi 10 tim terbaik dari dua jenjang, yaitu 5 tim dari SMP/MTs dan 5 tim dari SMA/MA/SMK.
“Marco#3 tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan di bidang penelitian, tapi juga menjadi wadah bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif,” ungkap Kepala MTsN 2 Bantul, Isti Bandini SPd MPd, Senin (20/1). Ia menambahkan bahwa keterlibatan juri-juri berkompeten semakin meningkatkan bobot kompetisi, menjadikan Marco salah satu ajang yang paling dinanti.
Dipimpin oleh Waka Kesiswaan Tugiyo SAg, tiga siswa berbakat, yaitu Niftasya Aliftiaha, Athaya Sakha Q, dan Cahaya Cantika P, tampil memukau di babak grand final dan berhasil menyabet posisi runner-up. Kompetisi ini melibatkan presentasi karya riset di hadapan juri ahli, seperti Ratna Dhevi, Anisa Salwa, dan Sahid Ramadhan, yang memberikan evaluasi kritis dan masukan berharga kepada para peserta.
“Alhamdulillah, pembinaan yang dilakukan di MTsN 2 Bantul secara bertahap dan berkesinambungan membuahkan hasil menggembirakan. Ini adalah bukti nyata keberhasilan kami di bidang riset,” ujar Isti Bandini dengan penuh syukur.
Daftar Juara Marco 2025
- Juara I: MTsN 4 Bantul
- Juara II: MTsN 2 Bantul
- Juara III: MTsN 1 Yogyakarta
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, H Abd Su’ud SAg MSi, yang membuka acara, menegaskan pentingnya budaya riset di kalangan siswa madrasah. “Riset adalah pondasi penting untuk menciptakan generasi unggul yang mampu menjawab tantangan zaman. Kompetisi seperti Marco membuktikan bahwa siswa madrasah memiliki potensi besar di bidang ilmiah,” paparnya.
Kompetisi Marco juga menjadi ajang untuk melatih siswa mempresentasikan ide-ide inovatif secara profesional. Selain itu, kegiatan ini memberikan pengalaman berharga dalam menerima kritik konstruktif dari juri-juri berpengalaman.
MTsN 2 Bantul berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi siswa dan guru untuk terus mengembangkan kemampuan riset. “Semoga di masa depan, kami bisa mencetak lebih banyak lagi generasi muda yang berprestasi di bidang sains dan teknologi, baik di tingkat lokal maupun nasional,” pungkas Isti. (Rar)