KRjogja.com, BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul terus melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di Bumi Projotamansari. Langkah tersebut sebagai upaya membendung wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak merajalela di Bantul.
Merujuk data DKPP Kabupaten Bantul, hingga 19 Januari 2025, sebanyak 39 sapi mati terserang PMK, 369 sapi dalam kondisi sakit. Sedang 13 ekor sapi dinyatatakan sembuh dan tiga sapi dipotong paksa.
"Merujuk data terkahir per 19 Januari 2025, sebanyak 35 sapi di Bantul mati akibat PMK. Oleh karena itu, semua jajaran di DKPP terus melakukan vaksinasi," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Bantul, Novriyeni, Selasa (21/1).
Novriyeni mengungkapkan, terkait dengan distribusi vaksin sejauh ini masih terus berlangsung. Khusus Bulan Januari 2025 Kabupaten Bantul, mendapat alokasi 3.250 dosis. "Sekarang vaksinasi masih berjalan, semoga wabah PMK segera teratasi," ujarnya.
Sementara drh Titih Wahyaningtyas dari Puskeswan Pajangan dengan wilayah kerja Kapanewon Pajangan dan Sedayu mengatakan, bila kasus PMK di Kapanewon Sedayu dan Pajangan sejauh ini tidak terlalu banyak. mas. "Berdasarkan data terdapat 12 kasus dan perkembangannya sudah untuk sekarang ini sudah membaik," ujar Titih.
Ketua Kelompok Ternak 45, Dusun Depok Parangtritis Awal Naryadi, mengatakan, secara umum kondisi sapi di kelompoknya sudah berangsur membaik. "Khusus sapi milik saya sekarang sudah sembuh, alhamdulilah. Saya bisa katakan sembuh karena makan juga sudah normal dan habis banyak. Tetapi ada juga yang sampai sekarang masih proses penyembuhan dan semoga semua bisa pulih," ujarnya.
Terkait dengan vaksin, sampai sekarang belum dilakukan karena masih ada hewan ternak sakit. Awal mengungkapkan, sesuai dengan instruksi dari pihak Puskeswan, vaksin akan dilakukan ketika semau sapi sudah sembuh. (Roy)