BANTUL, KRjogja.com – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H/2025 M, Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul terus melakukan berbagai persiapan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik. Selain melakukan rekayasa lalu lintas, Dishub juga gencar memperbaiki lampu penerangan jalan (LPJ) di berbagai titik di wilayah Bantul.
Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi, SE, MM, pada Kamis (6/3) menyampaikan bahwa seluruh jalur lalu lintas utama di Bantul harus memiliki penerangan yang memadai guna mendukung kelancaran dan keselamatan pemudik.
"Karena itu, kami wajib mengganti atau memperbaiki lampu penerangan jalan yang rusak agar jalur mudik tetap terang dan aman," ujar Singgih.
Menurutnya, setiap bulan ada sekitar 500 titik lampu penerangan jalan yang mengalami kerusakan. Jumlah ini meningkat saat musim hujan karena air dan angin kencang, terutama di jalur pantai yang rawan mengalami gangguan pada LPJ.
Selain pemeliharaan, Dishub Bantul juga menambah sekitar 900 hingga 1.000 titik LPJ baru setiap tahunnya. Namun, upaya ini membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Singgih juga menanggapi laporan masyarakat terkait lampu jalan yang mati di jalur nasional seperti Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta. Ia menegaskan bahwa perbaikan LPJ di jalan nasional bukan kewenangan Dishub Bantul, melainkan pemerintah pusat.
"Untuk jalan nasional, kami hanya bisa meneruskan laporan masyarakat ke pemerintah pusat karena itu di luar kewenangan kami," jelasnya.
Selain lampu penerangan jalan, Dishub Bantul juga bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perbaikan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). Sayangnya, masih sering ditemukan tangan jahil yang mencoret atau menempelkan stiker pada lampu lalu lintas, sehingga menghambat fungsinya.
Dengan berbagai langkah ini, Dishub Bantul berharap arus mudik Lebaran 2025 berjalan lancar dan aman bagi para pemudik yang melewati wilayah Bantul. (Jdm)