bantul

RS Santa Elisabeth Ganjuran Cek Kesehatan Siswa di Gereja Hati Kudus

Jumat, 7 Maret 2025 | 18:20 WIB
Siswa menjalani pemeriksaan gigi di Pendopo Joseph Schmutzer Ganjuran ((Harminanto))


Krjogja.com - BANTUL - RS Santa Elisabeth Ganjuran berkolaborasi dengan Gereja Hati kudus Yesus Ganjuran mengadakan screening deteksi dini dan edukasi kesehatan bagi siswa-siswa SD, SMP, SMA Katolik se-Kabupaten Bantul, Jumat (7/3/2025). Mereka sebelumnya ikut dalam Perayaan Ekaristi Jumat Pertama di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran yang rutin diadakan sebulan sekali untuk siswa sekolah.

Direktur RS Santa Elisabeth Ganjuran dr. Tandean Arif Wibowo, M.P.H. menjelaskan, serangkaian kegiatan dilakukan bersamaan dengan HUT rumah sakit ke-95 yang diperingati 4 April 2025. Kegiatan menjadi bentuk komitmen rumah sakit untuk melayani masyarakat.

Bertepatan dengan tahun khusus dalam tradisi Katolik, yaitu Yubileum 2025, Gereja termasuk Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran merayakannya sebagai Tahun Suci untuk memperbarui hubungan manusia dengan Tuhan, sesama dan seluruh ciptaan. Temanya Ziarah Pengharapan dengan maskot Luce yang berarti cahaya.

Baca Juga: Sertifikasi Halal, Komitmen Guardian Beri Jaminan Keamanan Pelanggan

"Maskot ini bertujuan menarik generasi muda untuk terlibat dalam semangat kebersamaan dan keterbukaan serta berani terlibat menjadi peziarah sejati, perjalanan menuju kepada-Nya, dengan bantuan akan penglihatan akan Cahaya Tuhan, yang mana Cahaya juga adalah simbol dari Pengharapan," ungkapnya ketika berbincang di Ganjuran.

RS Santa Elisabeth berdedikasi untuk melibatkan diri, bersama dalam sinodal Gereja, menjaga, merawat, dan mengantarkan generasi muda, terutama siswa-siswa sekolah, agar menjadi lebih sehat dengan iman yang kuat dan membuat masa depan yang hebat.

Dr. Tandean mengatakan, selain Ekaristi, kegiatan bertema Gaya Hidup Sehat dan Deteksi Dini bagi remaja dan kaum muda ini meliputi screening gizi, screening mata, screening gigi, serta tour edukasi jasmani dan rohani.

Baca Juga: BSI Bantu Makanan & Alat Kebersihan Untuk Korban Banjir Jabodetabek

"Pertama, screening gizi untuk mengukur kelebihan dan kekurangan berat badan. Kedua, screening mata untuk mengetahui apakah siswa ada gangguan visus penglihatan atau tidak sehingga memerlukan kacamata atau tidak. Ketiga, screening buta warna. Keempat, screening gigi untuk melihat adanya caries atau gigi berlubang, plak atau kotoran gigi, serta kelainan gigi," sambung dr Tandean.

Setelah pemeriksaan, siswa diajak tour edukasi untuk menjaga agar badan tetap sehat, mempunyai iman kuat dan masa depan hebat. Di samping edukasi dalam bentuk tour edukasi, siswa diajak berinteraksi agar tetap sehat melalui Markom Digital Sobat Elsa. Pada era digital dan penggunaan gawai ini, mereka selain diajak beraktivitas permainan game yang menantang juga dikenalkan kuis kesehatan dan literasi kesehatan yang berbasis website melalui ponsel.

Screening dan edukasi hidup sehat bagi remaja dan kaum muda yang berawal di bulan Maret ini juga akan berlanjut hingga sembilan kali beturut-turut setiap bulan dengan tema berbeda. April, Kesehatan Mental dan Stres, Mei, Pola Makan dan Diet Sehat, Juni, Kesehatan Kulit Remaja, Juli, Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas, Agustus, Kesehatan Teknologi dan Digital, September, Gangguan Tidur Remaja, Oktober, Kesehatan Mental di Media Sosial, November, Kesehatan Lingkungan.

Baca Juga: Optimalkan Perluas Kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Sasar UKM dan BPU

Setelah mengikuti acara ini, diharapkan siswa sebagai orang muda akan makin paham tentang arti kesehatan. Selanjutnya, mereka akan berusaha merawat dan menjaga tubuhnya serta mengembangkan kemampuan jasmani dan spiritualitasnya menjadi lebih baik dari hari ke hari.

RS Santa Elisabeth Ganjuran berkomitmen memberikan pelayanan bagi masa depan mereka sehingga akan mendapatkan masa depan hebat yang pasti, karena selalu sehat dan selalu bersama Tuhan di setiap langkahnya.Tak hanya itu, dr Tandean juga berharap akan masih banyak siswa-siswa dan generasi muda untuk terlibat dalam bidang kesehatan.

"Mereka makin menjaga diri agar tetap sehat, mencegah lebih baik daripada mengobati, dan melakukan pemeriksaan dini (screening) sebelum tanda dan gejala penyakit menjadi lebih berat. Harapannya kegiatan ini membawa manfaat bagi anak-anak kita semua," pungkasnya. (Fxh)

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB