bantul

Penuhi Selera Pasar, Kerajinan Murakabi Sukses Tembus Ekspor Ke AS dan Eropa 

Rabu, 12 Maret 2025 | 17:30 WIB
Keranjang serat alam Kulonprogo yang jadi andalan ekspor Murakabi Craft ke AS dan Eropa. KR -Fira Nurfiani   
 
KRjogja.com, BANTUL - Para pelaku industri kerajinan dan furnitur di DIY harus menyesuaikan produk-produknya sesuai selera atau tren pasar agar dapat diterima pasar internasional. Selain itu inovasi dan kreativitas menjadi kunci peningkatan daya saing produk kerajinan dan furnitur  agar diterima dan mampu bertahan di pasar domestik ataupun global.  Hal ini dilakukan Murakabi Craft, sebuah sentra pembuatan kerajinan serat alam yang berpusat di Dusun
Sadang, RT.36/RW.13, Kawung, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulonprogo.
 
Chief Executive Officer Murakabi Craft, Muh.Othman Moerbayatma mengungkapkan sosok dibalik lahirnya Murakabi Craft adalah ayahnya bernama Pargono yang berdiri sejak 1999 lalu. Berawal dari memanfaatkan limbah tanaman yang terbuang untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomis yang tinggi serta bernilai. Kala itu, Pargono mendapatkan suntikan dana investor asal Bali sehingga berani berinovasi membuat produk dari limbah natural.
 
" Murakabi Craft sudah kurang lebih 25  tahun berjalan dan terus bertumbuh hingga saat ini. Pusatnya ada di Kulonprogo dan tiga store ada di Bali. Dengan kapasitas produksi rata-rata mencapai 28 kontainer per bulan dengan pasar utama ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa.Kami pun menggandeng setidaknya 1.500 perajin ibu-ibu rumah tangga setempat sehingga mereka dapat penghasilan untuk membantu perekonomian keluarga masing -masing," tutur Othman saat berpartisipasi sebagai seller dalam ajang Jiffina 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Selasa (11/03).
 
Othman mengatakan adapun material natural yang dimanfaatkan seperti eceng gondong, pandan, pelepah pisang, serat agel dan sisal untuk di produksi berbagai kerajinan yang mempunyai nilai jual tinggi baik di pasar internasional maupun domestik. Aneka kerajinan tangan dan furnitur serat alam mulai dari keranjang, karpet, vas bunga, kap lampu, partisi, sofa hingga wall decoration. Untuk setiap harga produknya di patok mulai dari tujuh ribu rupiah hingga jutaan rupiah. 
 
" Barang-barang yang di hasilkan Murakabi Craft mayoritas hasil inovasi dan kreatifitas dari Bapak serta beberapa masukan dari buyer. Karena kita mencoba mengeksekusi produk yamg menjadi trending pasar global. Kita tetap harus mengikuti tren pasar kerajinan dan furnitur global daripada tidak laku. Selain mengandalkan pasar ekspor ke AS dan Eropa, kami juga ingin ekspansi pasar ke Asia terutama Timur Tengah," paparnya. 
 
Menurut Othman, pasar domestik sendiri belum terlalu bagus alias lesu dibandingkan pasar ekspor untuk produk kerajinan dan furnitur.  Namun, pihaknya beruntung mempunyai pelanggan yang royal yang minta ganti konsep setiap pekannya seperti untuk mengisi resor dan villa di Bali. Selain itu, pasar domestik belum teredukasi dengan baik perihal produk kerajinan dan furnitur yang terbuat dari limbah natural yang tidak tahan lama maksimal hanya dua tahun. Sedangkan, buyer lokal lebih memilih barang yang daya tahan lama paling tidak 10 tahun.
 
" Sebenarnya produk kami senantiasa berkembang sesuai keinginan atau permintaan pasar ekspor. Kita juga mempunyai barang yang kita custom yang cocok sesuai selera pasar. Untuk menjaga kualitas, kami pastikan dilakukan quality control berlapis mulai dari ambil barang dari ibu-ibu rumah tangga mitra Murakabi Craft lalu diperiksa lagi ketika sampai di workshop dan ketika barang itu akan dikirim. Jadi kami mampu menerima pesanan berskala banyak tetapi tetap mengedepankan kualitas barang sehingga buyer puas dan bisa memesan kembali," imbuhnya. (Ira)
 

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB