BANTUL (KRJogja.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama hujan deras disertai angin kencang yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Potensi bencana seperti pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor perlu diantisipasi guna menghindari dampak yang lebih besar.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada meskipun sudah melewati puncak musim hujan. Saat ini, kita memasuki musim pancaroba sebelum kemarau yang diperkirakan mulai Mei," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, Rabu (12/3).
Antoni menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini ditandai dengan hujan deras berdurasi singkat tetapi disertai hembusan angin kencang, yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang di beberapa wilayah. Oleh karena itu, masyarakat diminta berhati-hati saat berkendara, berteduh, maupun berada di dalam rumah untuk menghindari kemungkinan tertimpa pohon atau bangunan roboh.
BPBD Kabupaten Bantul telah mengidentifikasi beberapa wilayah rawan longsor, di antaranya:
- Kapanewon Imogiri
- Kapanewon Pundong
- Kapanewon Dlingo
- Kapanewon Piyungan
Sementara itu, kawasan yang rawan banjir akibat luapan air adalah permukiman di sepanjang bantaran Kali Celeng. Bahkan, meskipun wilayah hilir tidak hujan, curah hujan tinggi di wilayah hulu seperti Dlingo dapat menyebabkan banjir di daerah yang lebih rendah.
BPBD Perkuat Koordinasi dengan Relawan
Untuk mengantisipasi dampak bencana, BPBD Bantul terus melakukan komunikasi intens dengan berbagai pihak, termasuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di tingkat desa dan relawan dari berbagai unsur.
"Kami terus berkoordinasi dengan relawan dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di musim peralihan ini," pungkas Antoni. (Roy)