KRJogja.com - BANTUL - Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih meresmikan padat karya infratruktur, di Dusun Ngrukem Kalurahan Pendowoharjo Sewon Bantul, Sabtu (15/3). Dalam kesempatan itu, BPJS Ketenagakerjaaan Kantor Cabang Bantul secara simbolis menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) Rp 42 juta kepada ahli waris dari almarhum Poniman pekerja padat karya Dusun Geneng Panggungharjo Sewon.
Selain itu juga diserahkan santunan JKK untuk biaya pengobatan Rp. 480.906, untuk Barman pekerja padat karya Dusun Kayen RT 05 Sendangsari Pajangan.
“Program Padat Karya ini tidak hanya untuk membangun infrastruktur di desa. Tetapi juga menyerap tenaga kerja lebih dari 5.000 orang. Pemerintah Kabupaten Bantul senantiasa membangun kolaborasi termasuk dengan BPJS Ketenagakerjaan agar para pekerja padat karya di Kabupaten Bantul dapat memperoleh Jaminan sosial ketenagakerjaan yang memadai. Sehingga pada saat mereka mengalami resiko kerja mereka sudah mendapatkan perlindungan Jamsostek. Dan ini telah terbukti dengan adanya santunan Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan Bantul,” ujar Bupari Bantul, H Abdul Halim Muslih.
Hadir dalam acara itu Sekda Bantul, Agus Budi Raharjo, anggota DPRD bantul Subhan Nawai, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaaan Cabang Bantul Albertus Wahyudi, Panewu Sewon Hartini SSos MM dan sejumlah lurah.
Sedang Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bantul, Albertus Wahyudi mengungkapkan, jika BPJS Ketenagakerjaan Bantul turut berduka cita mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Santunan ini merupakan bukti bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul benar-benar hadir untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi masyarakat pekerja, khususnya pekerja padat karya melalui BPJS Ketenagakerjaan. Semoga santunan ini dapat sedikit meringankan beban di tengah kesedihan yang mendalam dari keluarga almarhum Poniman," ujar Albertus Wahyudi.
Menurutnya, pemerintah daerah Kabupaten Bantul melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersama BPJS Ketenagakerjaan Bantul berupaya mengoptimalkan pelaksanaan program Jamsostek di Kabupaten Bantul. Salah satunya dengan memberikan perlindungan Jamsostek bagi pekerja padat karya. Hal ini sudah berjalan kurang lebih 3 tahun ini.
“Dengan iuran hanya Rp. 16.800 perbulan pekerja padat karya sudah dilindungi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Apabila peserta mengalami Kecelakaan Kerja akan mendapatkan perawatan dan pengobatan di rumah sakit pemerintah kelas 1 hingga sembuh tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun, bahkan apabila pekerja meninggal karena kecelakaan kerja ahli waris akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 70 juta dan kedua anak dari almarhum pekerja akan mendapatkan santunan beasiswa dari TK sampai Perguruan Tinggi sebesar Rp 174 juta," jelasnya.
Sedang Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti menjelaskan, bahwa pekerja padat karya terdiri dari masyarakat miskin, penggangguran, dan setengah penggangguran. Seluruh pekerja padat karya infrastruktur program Disnakertrans Bantul sudah diikutsertakan dalam kepesertaan Jamsostek di BPJS Ketenagakerjaan Bantul.
“Sudah menjadi komitmen kita dari awal bahwa tenaga padat karya yang mengikuti kegiatan sudah dimasukkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk mengantisipasi kalau ada kecelakaan kerja atau meninggal dunia bisa mendapatkan manfaat Jamsostek untuk meringankan beban mereka atau keluarga mereka," ujarnya. (Roy)