KRJogja.com - BANTUL - Kepala Dinas Perhubungan ( Dishub ) Kabupaten Bantul Singgih Riyadi SE MM mengatakan, sampai hari Selasa (8/4) arus balik Lebaran 2025 yang meninggalkan Yogyakarta melintas wilayah Bantul, masih terjadi, tetapi terpantau tetap lancar.
Menurut Singgih, selama keramaian Lebaran 2025 peningkatan arus kendaraan , terutama pemudik ditambah wisatawan masuk Bantul sangat terasa. Hal tersebut bisa disaksikan pada H+ 3 hingga H + 6 Lebaran 2025 di jalur menuju objek wisata.
Baca Juga: Komisi X DPR: RUU Sisdiknas tak Hapus Sertifikasi Guru
Kepala Dishub Bantul mengakui, selama keramaian libur Lebaran terdapat sejumlah titik akses wisata yang padat pengunjung, sehingga sempat terjadi kemacetan lalu lintas dalam beberapa waktu, tetapi kemudian kembali lancar.
"Hal tersebut memang perlu evaluasi di tahun mendatang, dengan Dinas terkait, seperti Dinas Pariwisata, Satlantas Polres Bantul dan lainnya. Jadi koordinasi awal itu penting," papar Singgih.
Selama keramaian Lebaran 2025 terjadi beberapa kasus kecelakaan lalu lintas di jalur rawan kecelakaan, tetapi kecelakaan lalu lintas itu rata-rata terjadi karena faktor 'human eror'.
Baca Juga: Luasan Panen di DIY Turun, Produksi Beras Capai 257,22 Ribu Ton Pada 2024
"Makanya diimbau para pemudik perlu persiapan betul kondisi kesehatannya. Apabila kondisi badannya kurang baik, ya istirahat dulu," katanya.
Tetapi Singgih tetap bersyukur , karena selama Lebaran 2025, tugasnya berjalan baik. Walaupun perlu ada evaluasi untuk perbaikan tahun depan. Sementara Dinas Pariwisata Bantul mencatat, kunjungan wisatawan ke Bantul Lebaran 2025 ini terjadi penurunan jumlah pengunjung.
Menurut Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi, kunjungan wisatawan selama libur Lebaran di Bantul mengalami penurunan sekitar 25 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sesuai catatan di Dispar Bantul, kunjungan selama 28 Maret hingga 6 April 2025 ada 139.446 orang. PAD yang didapat Rp.1,98.miliar.
"Jumlah tersebut masih jauh dari target PAD Bantul tahun 2025 ini mencapai Rp 49 miliar," pungkasnya. ( Jdm )