BANTUL (KRjogja.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bantul bersama Forum Pewarta Bantul (FPB) menjajal langsung wisata Wellness Tourism Packcrafting di Kalurahan Canden, Jetis, Bantul, dalam agenda “Dinamika Desa”, Kamis (17/4/2025).
Dengan menyusuri Sungai Opak sejauh 5 kilometer menggunakan packcraft (perahu karet ringan), rombongan media merasakan langsung sensasi wisata air yang menyuguhkan pemandangan eksotik di kawasan pusat gempa 2006 lalu.
Kepala Dinas Kominfo Bantul, Bobot Ariffii' Aidin ST MT, menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mempromosikan potensi wisata desa. “Lewat pengalaman langsung ini, pewarta dari berbagai media bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat lewat medianya masing-masing. Inilah bentuk kontribusi media terhadap pembangunan desa dan peningkatan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Setelah mengarungi sungai selama dua jam, kegiatan dilanjutkan dengan halalbihalal bersama di Warung Bakmi Jawa Mbak Wulan, Code, Trirenggo.
Lurah Canden, Bejo SH MH Li, menyatakan bahwa pengembangan wisata berbasis kawasan seperti ini menjadi kunci dalam upaya menyejahterakan warga. “Kami berharap, lewat pengembangan pariwisata kawasan sungai ini, 3.000 keluarga rentan miskin bisa terbantu secara ekonomi,” ujarnya.
Program Wellness Tourism Packcrafting yang terintegrasi dengan konsep ekowisata dan pemberdayaan masyarakat juga berdampak positif terhadap penataan tata ruang di 15 padukuhan yang ada di Kalurahan Canden. Selain itu, para penambang pasir di bantaran Sungai Opak juga dilibatkan dalam pengelolaan sehingga aspek lingkungan tetap terjaga.
“Efek domino dari pengembangan wisata ini bukan hanya ekonomi, tapi juga sosial, budaya, tata ruang, dan lingkungan,” lanjut Bejo.
Wisata Packcrafting Canden dikelola oleh BUMKal Candi Artha dengan Chandra Purna Setyaka sebagai manajer operasional. Program ini juga didukung oleh Pertamina Foundation melalui PF Muda Pertamina Young Leader 2024.
Menariknya, para pemandu wisata air telah bersertifikat BNSP bekerja sama dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), serta wisatawan yang mengikuti aktivitas ini sudah mendapat perlindungan asuransi.