KRjogja.com - BANTUL - Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul berkeberatan dan menolak nama objek pariwisata Parangtritis dipakai untuk merek minuman beralkhohol jenis anggur hijau.
Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanto SSos MM pada acara coffe morning dengan wartawan yang tergabung dalam FPB (Forum Pewarta Bantul) Rabu (23/4/2025) di rumah dinasnya menuturkan, dengan viralnya tentang peredaran minuman beralkohol anggur hijau merek Parangtritis akhir- akhir ini Pemda Bantul menerima pengaduan dari organisasi masyarakat dan keagamaan, seperti MUI, NU, PDM, Pokdarwis, Dewan Kebudayaan maupun masyarakat wilayah Parangtritis yang intinya keberatan dan menolak jika nama objek wisata Parangtritis dipakai untuk merek produk minuman beralkhohol, yakni anggur hijau Parangtritis.
Karena itu Pemkab Bantul bakal segera mengirim surat kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI maupun kepada produsen yang mengeluarkan produk minuman beralkhohol jenis anggur hijau merek Parangtristis yang ada di Semarang. Agar Parangtritis tidak dijadikan merek minuman beralkohol.
Baca Juga: Pasokan Berkurang, Harga Kelapa Parut di Kulonprogo Melambung Tinggi
"Kemarin surat sudah dibuat dan hari ini (Rabu 23/4 - Red) sudah ditandatangani beliau Bapak Bupati, karena Pak Bupati kemarin ada tugas luar kota dan baru pulang tadi malam. Surat segera dikirim," jelas Wakil Bupati Bantul.
Ditanya tentang seberapa banyak dan sampai dimana peredaran anggur hijau merek Parangtritis di wilayah Bantul, menurut Wakil Bupati Bantul masih dalam pelacakan Satpol PP Bantul. "Mungkin belum sempat beredar di wilayah Bantul," kata Aris.
Baca Juga: Berapa Harga Ideal Tiket PSIM di Liga 1?
Sementara Kepala Satpol PP Bantul R Jati Bayubroto SH MH mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pelacakan peredaran anggur hijau merek Parangtritis, hingga Rabu kemarin belum menemukan. Tetapi Satpol PP Bantul terus secara rutin melakukan operasi peredaran minuman keras atau minuman beralkohol apapun mereknya.
"Jadi bukan hanya anggur hijau merek Parangtritis saja yang kami operasi, tetapi semua jenis miras," pungkas R Jati. (Jdm)