KRjogja.com - BANTUL - Gabungan rumah sakit se DIY menggelar kesiapsiagaan Emergency Medical Team (EMT) untuk menghadapi ancaman Megathrust selama 2 hari Sabtu hingga Minggu (17-18/5/2025).
Kegiatan diawali dengan seminar ilmiah di Aula RS UII Jalan Bantul-Srandakan, dengan menghadirkan Nara sumber Agus Jamaludin SKM MKes (Kebijakan pusat krisis dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana). dr Bella Donna MKes (Peran Health Emergency Operational Center (HEOC) dalam kebencanaan). dr Hendro Wartatmo Sp B-KBD (Hospital Surge Capacity foto korban bencana Megathrust) dan Sutono SKp MScM (Peran EMT dalam menghadapi ancaman Megathrust).
Baca Juga: SD Djama'atul Ichwan Juara KU 12 MilkLife Soccer Challenge
Kemudian dilanjutkan, simulasi kejadian bencana di Pantai Pandansimo dan kesiapan rumah sakit serta uji kekompakan EMT di RS UII dan RS Elisabet Ganjuran.
Menurut ketua penyelenggara Enaryaka SKep Ns MM, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan EMT dalam menghadapi potensi ancaman gempa Megathrust melalui seminar ilmiah yang melibatkan para ahli , akademisi dan praktisi di bidang kebencanaan dan kesehatan darurat.
Baca Juga: Puncak Musim Kemarau 2025 Diprediksi Agustus, Berlangsung Lebih Singkat
Tujuan khusus untuk mengidentifikasi potensi ancaman gempa Megathurst di Indonesia khususnya di wilayah Yogyakarta, serta dampaknya terhadap sektor kesehatan.
Juga untuk memahami peran EMT dalam.tanggap darurat bencana gempa dan tsunami.Menyusun strategi kesiapsiagaan dan respon cepat bagi EMT dan menghadapi skenario Megathurst. Meningkatkan koordinasi antara EMT, lembaga pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Serta mengembangkan protokol dan prosedur penanganan korban bencana yang efektif dan efisien. (Jdm)