bantul

Pengelola Mangrove Akui Fasilitas Perlu Ditingkatkan, Ketua DPRD DIY: Paling Tidak Ada Koordinasi Dari Kabupaten dan Provinsi

Minggu, 25 Mei 2025 | 15:40 WIB
Ketua DPRD DIY, Nuryadi (kaos putih) simbolis menanan bibit di kawasan mangrove. (Sukro Riyadi)

Krjogja.com - BANTUL - Gerakan menanam mangrove menuju Hari Lingkungan Hidup Sedunia digelar di Kawasan Baros Tirtohargo Kretek Bantul, Minggu (25/5).

Program tersebut sebagai upaya membuat benteng pertahanan dikawasan pantai selatan Bantul. Kawasan Hutan Mangrove Baros membutuhkan sentuhan pemerintah agar lebih berdaya sebagai kawasan konservasi.

Baca Juga: Cabor Pencak Silat Popda DIY 2025: Isyana Raih Emas, Bantul Juara Umum

Ketua DPRD DI Yogyakarta, Nuryadi SPd mengatakan, dalam pengembangan kawasan hutan mangrove sejatinya mutlak kewenangan pemerintah. Artinya bagaimana nanti bersama-sama dari pemerintah DIY yang sudah sedikit memberikan bantuan rutin lewat Dana Keistimewaan.

"Dari pemerintah Kabupaten Bantul juga begitu, atau paling tidak ada koordinasi dari kabupaten dan provinsi untuk bagaimana seperti ini. Karena mohon maaf kalau tadi mendengar cerita dari teman-teman, ini belum tersentuh. Pengertiannya belum banyak pemangku-pemangku wilayah yang 'tindak' ke sini. Sehingga pasti tidak paham apa yang harus dilakukan. Maka setelah saya pulang nanti, saya akan sampaikan kepada forum saya, untuk saya sampaikan kepada komisi yang membidangi. Sehingga membuat wilayah sini menjadi lebih baik. Kita berlahan -lahan sedikit demi sedikit tetapi paling tidak ada kemauan dulu," ujar Nuryadi.

Baca Juga: Sosialisasi SPMB, Wamendikdasmen: Hak Warga Negara Mendapat Pendidikan Bermutu, Termasuk Masyarakat Kurang Mampu

Dijelaskan, pihaknya juga mengapresiasi kepada generasi muda membuat gerakan peduli lingkungan.

"Tetapi kali ini teman teman pemuda ini berpikir bagaimana memberikan kontribusi baik pikiran, tenaga untuk bagaimana kedepannya lebih baik. Harapan kita suatu ketika anak-anaknya semacam ini nanti berpikirnya, perbuatannya kedepan juga akan mendapat tempat yang baik. Dari pada waktu kuliah dihamburkan percuma, Kelompok ini mencoba untuk memberikan kontribusi kepada wilayah di sini," ujarnya.

Perwakilan dari Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) Tirtohargo Kretek Bantul, Setiyo mengatakan, jika dalam pengembangan kawasan mangrove banyak mengahdapi tantangan.

Diantaranya soal banjir yang berdampak pada menumpuknya sampah dan juga abrasi.

"Kami mohon maaf apabila banyak hal yang kurang berkenan dari rekan-rekan semuanya, atau dari instansi, akademisi dalam pelayanan kami masih jauh dari kata memadai. Selain itu terkait tata ruang, belum ada fasilitas representatif yang bisa untuk kumpul banyak orang. Padahal tempat ini banyak dikunjungi mulai dari SD SMP, SMA, perguruan tinggi bahkan dari Kementerian. Tetapi kita belum bisa menyediakan fasilitas itu meski dalam standar minimalis," ujar Setiyo. (Roy)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB