BANTUL, KRJogja.com – Angka kasus bunuh diri di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun Polres Bantul, sejak awal tahun 2025 hingga Minggu (15/6), sudah tercatat 7 kasus bunuh diri, sementara dalam dua tahun sebelumnya (2023–2024) terdapat 30 kasus.
Kasus terbaru menimpa Reno Ali Syahbana (26), warga Semuten, Jatimulyo, Dlingo, yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di pintu kamar mandi rumahnya.
Jenazah pertama kali ditemukan oleh keluarganya dalam keadaan kaku, dan diperkirakan telah meninggal sekitar empat jam sebelum ditemukan.
“Dari hasil pemeriksaan petugas Polsek Dlingo dan tim Inafis Polres Bantul serta Puskesmas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban murni meninggal akibat gantung diri,” jelas Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry PW.
Sehari sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Bodon Jagalan, Banguntapan. Seorang pria bernama Martha Dani RP (28), warga Prenggan, Kota Gede, ditemukan tak bernyawa dengan jeratan tali di leher di kamar kos milik Kasdadi.
Kenali Tanda-Tanda Orang yang Mengalami Depresi
Melihat meningkatnya kasus, AKP Jeffry mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar mereka.
Ia mengungkapkan bahwa orang yang berniat mengakhiri hidupnya sering kali menunjukkan tanda-tanda yang bisa dikenali.
Beberapa di antaranya adalah:
Sering mengeluh tentang kegelisahan dan kesepian
Membicarakan kematian atau keinginan untuk mengakhiri hidup
Putus asa, kehilangan harapan dan motivasi hidup
Perubahan emosi yang drastis seperti mudah marah tanpa sebab