KRjogja.com - BANTUL - Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari, didukung Tagana Bantul, melakukan aksi peduli sosial terhadap masyarakat yang kekurangan air bersih di Kalurahan Trimurti Srandakan Bantul.
AKBP Novita didampingi Kapolsek Srandakan Kompol Edi Mulyono mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud kepedulian sosial dan ikut terlibat dalam mitigasi untuk jangka pendek dan menengah menyalurkan bantuan kepada warga Trimurti.
Baca Juga: Pemuda Tewas Tertemper KA, Demi Konten Nyawa Melayang
Bantuan yang disalurkan antara lain, bis beton sebanyak 60 buah yang nantinya dapat digunakan warga untuk memperdalam sumur yang ada sehingga mata airnya bisa keluar lagi. Serta bantuan enam tangki air bersih untuk digunakan warga dalam waktu dekat untuk mencukupi lebutuhan air bersih.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga, serta menjadi bagian dari semangat gotong royong dan kebersamaan antara aparat keamanan dan masyarakat. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus hadir, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, khususnya dalam situasi darurat kemanusiaan seperti sekarang,” tandasnya.
Baca Juga: Hujan Gol! PSIM Dikalahkan Bali United 6-0
Menurut Panewu Srandakan, Sarjiman SIP ME , kekeringan dan kesulitan air bersih di Srandakan karena dampak jebolnya Groundsill atau Sabo Dam Srandakan tahun lalu yang sekarang tidak bisa diperbaiki.
''Informasi pertengahan Agustus 2025 ini akan dibuat Dam baru yang lokasinya sekitar 50 meter di selatan Dam yang jebol," ungkap Panewu Srandakan.
Baca Juga: Kodim Jogja Fest Seri ke-3 Semakin Semarak, Jadi Etalase UMKM dan Rekreasi
Dengan terjadinya kekeringan, dari pihak Pemkab Bantul akan melakukan droping air. Sedangkan PDAM Bantul memberikan keringanan kepada warga yang wilayahnya sudah dilalui jalur pipa PDAM, dengan gratis pemasangan saluran gratis.
Sementara Lurah Trimurti, Agus Purwaka, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kapolres Bantul dan jajaran yang telah memberikan bantuan dan mewujudkan kepedulian sosial karena adanya kekeringan di wilayah Srandakan yang terjadi baru pertama kali, setelah terjadi jebolnya Dam Srandakan. (Jdm)