bantul

UNY dan Dikpora Bantul Gelar Pelatihan Deep Learning untuk Guru SD, Dorong Inovasi Pendidikan Abad 21

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:01 WIB
Suasana pelatihan. Foto: dok

BANTUL (KR) – Pendidikan dasar di Bantul mendapat suntikan semangat baru lewat pelatihan bertema “Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)” yang digelar di SDN Sumberagung 2, Jetis, Bantul, Senin–Selasa (28–29 Juli 2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) oleh Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bantul.

Acara ini diikuti 30 guru dari SDN Sumberagung 2 dan SDN 2 Patalan, serta menghadirkan sejumlah pemateri kompeten. Selain Prof. Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. selaku ketua kegiatan, pelatihan ini juga menghadirkan Dr. Isniatun Munawaroh, M.Pd., pakar kurikulum sekaligus praktisi pendidikan, dan Galih Pranowo, M.Pd. sebagai fasilitator pendamping.

Dalam sambutannya, Prof. Ali menegaskan pentingnya pemahaman menyeluruh tentang pendekatan pembelajaran mendalam bagi guru-guru di era Kurikulum Merdeka.

“Kegiatan ini tak hanya memberi pemahaman teoritis, tapi juga pelatihan praktis tentang bagaimana guru bisa menghadirkan pembelajaran mendalam di kelas mereka,” ujar Prof. Ali saat membuka pelatihan.

Kabid SD Dikpora Bantul, Drs. Edi Sutrisno, M.Pd., turut mengapresiasi kegiatan ini.

“Semoga ini bisa menjadi awal dari pengembangan inovasi-inovasi pendidikan yang berkelanjutan di Bantul,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara UNY dan Dikpora Bantul sebagai komitmen pengembangan pendidikan berkelanjutan di wilayah Bantul.

Hari kedua pelatihan difokuskan pada implementasi dan praktik langsung pembelajaran mendalam di kelas. Para guru dilatih untuk mengemas pembelajaran sesuai prinsip Deep Learning, yaitu:

  • Berpikir kritis dalam menyusun pertanyaan eksploratif
  • Berkomunikasi aktif dan memberi ruang diskusi
  • Kolaborasi antar siswa dalam menyelesaikan tantangan belajar
  • Kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran

Guru juga diajak menyusun RPP yang mendukung keterlibatan aktif siswa serta simulasi kelas dengan pendekatan sebagai fasilitator, bukan sekadar penyampai materi.

“Guru harus inovatif dan adaptif, bukan hanya mengikuti perkembangan teknologi, tapi juga karakter dan kebutuhan siswa masa kini. Dengan begitu, prinsip pembelajaran mendalam bisa diterapkan secara lebih efektif,” ujar Dr. Isniatun Munawaroh, M.Pd., saat memberikan sesi praktik.

Pelatihan ditutup dengan refleksi, evaluasi, dan penugasan lanjutan kepada peserta agar hasil pelatihan bisa langsung diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah masing-masing.

 

Mengapa Deep Learning Penting?

Halaman:

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB