bantul

Tim Peneliti UPNVY Terapkan Model Literasi Digital Komunikasi Hati untuk Pengurangan Cyberbullying di SMAN 1 Jetis

Sabtu, 6 September 2025 | 11:04 WIB
Implementasi Komunikasi Hati di SMAN 1 Jetis Bantul



Krjogja.com - BANTUL - Tim peneliti SiKomhati menggelar sosialisasi program Literasi Komunikasi Hati di SMA Negeri 1 Jetis, Bantul, sebagai bagian dari implementasi model literasi digital SiKomhati.id untuk pengurangan cyberbullying di lingkungan sekolah. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah Sumarno, S.Pd., M.Pd., guru BK, serta 144 siswa dari empat kelas X (kelas 10), Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Puji Lestari, M.Si., anggota  Tim peneliti Dra. Woro Ediningsih, M.Si.

Sumarno menekankan pentingnya komunikasi hati yang sehat, empatik, dan reflektif sebagai pondasi interaksi yang positif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru baik secara langsung maupun melalui media digital. "Sekolah berharap program ini dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi cyberbullying dan meningkatkan kualitas hubungan antar siswa di sekolah," ungkapnya dikutip Sabtu (6/9/2025).

Prof. Dr. Puji Lestari, sebagai ketua tim peneliti, menjelaskan Komunikasi Hati merupakan sebuah konsep yang dikembangkan berdasarkan riset dan pengalamannya. Prof. Puji mengungkapkan komponen-komponen penting dalam komunikasi hati yaitu olah pikir (mengarahkan pikiran ke hal-hal positif), olah rasa (mengubah perasaan negate menjadi energi positif), kelola sampah hati (tidak menyimpan iri, benci, dendam, dan sejenisnya.

"Serta aspek simpati, (ikut merasakan apa yang orang lain rasakan), dan empati, agar tercipta damai dan bahagia (merasa nyaman. Komunikasi hati yang penuh makna dalam menghindari konflik dan perilaku negatif di era digital terutama dalam bermedia sosial juga sangat penting," tandas Prof Puji.

Prof Puji juga menjelaskan model komunikasi hati yang ditemukan, yaitu orang yang terbiasa melakukan olah pikir dan olah rasa ke arah positif, akan mengarahkan sikap positif. Sikap positif akan mengarahkan perilaku positif.

"Perilaku positif dengan perbuatan-perbuatan baik akan membentuk kebiasaan yang baik, selanjutnya kebiasaan yang baik akan mendatangkan Nasib yang baik. Sebaliknya pikiran dan perasaan yang cenderung negatif, akan mengarahkan sikap negatif. Sikap negatif akan mengarahkan perilaku negatif. Perilaku negatif dengan perbuatan-perbuatan yang buruk, akan membentuk kebiasaan buruk, selanjutnya kebiasaan buruk tersebut tidak disukai oleh orang lain dan biasanya berdampak pada nasib yang kurang menguntungkan," tandasnya.

Pernyataan model komunikasi hati (Lestari,2023) juga telah divalidasi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga tahun 2024 Bapak Dr. Didik Wardaya, S.E., M.Pd saat  FGD di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Juni 2024 silam. Dalam momen itu dinyatakan bahwa komunikasi hati relevan bahkan terkait serta menyambung dengan nilai-nilai keistimewaan Yogyakarta.

Puji Lestari juga berinteraksi langsung dengan para siswa siswi SMA Negeri 1 Jetis dan memberikan buku Komunikasi Hati kepada sekolah. Para siswa juga diberikan penjelasan aplikasi SiKomhati yang bertujuan untuk mendukung literasi komunikasi hati di kalangan siswa melalui penggunaan teknologi gawai. Aplikasi ini menjadi alat yang efektif dalam mengedukasi siswa mengenai pentingnya komunikasi yang empatik dan dapat mengurangi perilaku buruk seperti cyberbullying.

SMA Negeri 1 Jetis menjadi sekolah kedua di antara lima Smart School DIY yang dipilih untuk menjadi lokasi simulasi program SiKomhati.id, yang diharapkan dapat menjadi model dalam mengurangi cyberbullying dan meningkatkan komunikasi yang sehat di lingkungan sekolah. Komunikasi yang sehat di lingkungan sekolah dapat meningkatkan prestasi sekolah tersebut. (Fxh)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB